Kampus ITS, ITS News – Ajang tahunan Bridge Construction Competition (BCC) ke-16 merupakan salah satu kompetisi dalam rangkaian kegiatan D’Village Edisi Ke-11. Setelah melalui proses seleksi, kompetisi perakitan desain jembatan ini telah sampai pada ujung kegiatannya. Bertempat di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, acara ini dilaksanakan selama dua hari sejak Sabtu (8/10).
Kepala Divisi (Kadiv) Event BCC, Irfan Adiputra Setiawan menyebutkan bahwa perlombaan kali ini diadakan untuk tingkat SMA/SMK/MA sederajat. Pada babak final ini, D’Village tantang peserta untuk membuat model atau prototype jembatan dengan menggunakan material stik es krim.
Irfan menerangkan, babak finak BCC ke-16 kali ini dilaksanakan di Kampus Manyar ITS dengan pembagaian setiap 4 tim ditempatkan pada kelas-kelas berbeda berjumlah 12 ruangan secara daring. “Sebelum final, finalis harus melewati babak proposal secara online. Proposal ini menjelaskan spesifikasi jembatannya, seperti konsep desain, modelisasi struktur, metode penyusunan, dan Rancangan Anggaran Biaya (RAB),” terangnya.
Mahasiswa kelahiran 2002 ini juga menjelaskan bahwa pada babak final BCC ini terdapat dua sesi yang terdiri dari babak perakitan dan pembebanan. Babak perakitan sendiri merupakan kegiatan merancang prototype yang disesuaikan dengan desain dalam proposal yang telah diajukan pada babak penyisihan. Pada sesi ini, peserta diminta untuk membuat prototype tersebut secara langsung selama durasi enam jam.
Sedangkan, pembebanan berupa penimbangan berat prototype jembatan untuk dinilai efisiensinya. Efisiensi yang dimaksud berupa perbandingan antara berat yang mampu dipikul prototype dan berat dirinya sendiri. Tim akan dinilai bagus jika dapat membuat prototype jembatan yang beratnya ringan, tetapi dapat menopang beban yang besar
Irfan menambahkan, melalui BCC ini, mereka menargetkan untuk siswa dapat lebih mengenal mengenai bentuk prototype yang sederhana sebelum dipelajari material-material jembatan secara lebih dalam di jurusan Teknik Infrastruktur Sipil. Melalui implementasi ide ini, siswa pun dapat menerjemahkan material tersebut dengan material lain yang dalam kompetisi BCC ini disubstitusikan dengan stik es krim.
Selain itu, pembuatan struktur jembatan ini akan sangat membantu siswa dalam memahami gambaran luas pengkajian ilmu yang dilakukan di Departemen Teknik Infrastruktur Sipil. Ia menyampaikan betapa pentingnya hal tersebut mengingat jembatan menjadi salah satu infrastruktur utama di Indonesia sebagai penghubung transportasi. “Diharapkan juga dengan adanya BCC ini, peserta dapat lebih mengenal Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS,” tambahnya.
Dalam babak final ini, terdapat 44 tim yang berhasil lolos dari total 74 tim yang mendaftar. Untuk persiapannya, menurut mahasiswa asal Surabaya ini, para siswa perlu berlatih untuk membiasakan diri dalam merakit jembatan. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak hanya mempelajari mengenai teori, tetapi juga praktisnya.
Dalam babak final ini, terdapat 44 tim yang berhasil lolos dari total 74 tim yang mendaftar. Untuk persiapannya, menurut mahasiswa asal Surabaya ini, para siswa perlu berlatih untuk membiasakan diri dalam merakit jembatan. Hal tersebut bertujuan agar siswa tidak hanya mempelajari mengenai teori, tetapi juga praktisnya. “Aku mengapresiasi para siswa siswi yang tetap antusias untuk berkreasi terlepas situasi pandemik yang sering menjadi masalah hilangnya motivasi untuk berkarya tutupnya. (*)
Reporter: ion25
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, ITS News — Insititut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di bidang konstruksi bangunan. Kali ini,
Kampus ITS, ITS News — Masih dalam rangkaian kegiatan Czech – Indo Friendship Exhibition 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, ITS News — Isu sosial dan lingkungan kini semakin marak disuarakan dari berbagai kalangan, khususnya masyarakat sebagai
Kampus ITS, ITS News — Salah satu alumnus Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Lucia Karina mengharumkan nama