Kampus ITS, ITS News — Desa Tambaksumur Kota Surabaya menjadi salah satu desa yang berpotensi terjadi banjir. Hal ini karena Desa Tambaksumur memiliki elevasi tanah yang rendah serta kurangnya perawatan pada sistem drainase warga yang menyebabkan timbulnya genangan air saat hujan. Menanggapi masalah tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bantu warga memitigasi banjir melalui solusi sistem drainase warga.
Ketua Pelaksana KKN Pengabdian Masyarakat (Abmas), Muhammad Hafiizh Imaaduddiin MT menyampaikan, langkah awal kegiatan KKN dilakukan dengan mengukur elevasi saluran warga. Dari hasil pengukuran, terdapat perbedaan tinggi pada daerah saluran warga dengan saluran yang ada di hilir, hal ini menyebabkan saluran tidak berfungsi dengan baik dan menimbulkan genangan saat banjr.
Lebih lanjut Hafiizh menjelaskan, tim juga menemukan elevasi beberapa rumah warga yang satu level dengan paving blok jalan. Elevensi rumah seharusnya memilki level yang lebih tinggi daripada paving blok. Hal ini meningkatkan potensi genangan air masuk ke rumah. Apabila banjir sudah masuk ke dalam rumah warga, akan besar potensi persebaran penyakit yang mengganggu kesehatan warga.
Adapun tim KKN ini terdiri atas 20 mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil yang terbagi atas tiga tim yakni, tim pemetaan, analisis hidrologi dan hidrolika, dan sosial masyarakat. Masing-masing tim tersebut bekerja secara sinergis dalam bidangnya masing-masing untuk menemukan solusi terbaik terkait mitigasi banjir di Desa Tambaksumur.
KKN yang berjalan selama empat bulan ini pun berhasil merancang solusi mitigasi banjir yang terdiri dari tiga solusi. Pertama, tim bantu mengalirkan genangan air di lingkungan warga. Hal ini dilakukan dengan melakukan pembersihan sedimentasi saluran secara berkala dan mencanangkan pembuatan long storage atau saluran tengah.“Long storage ini menjadi saluran sementara saat hujan yang kemudian akan mengisi saluran air di hilir ketika sudah berkurang,” terang Hafiizh.
Adapun solusi kedua, lanjut Hafiizh, tim merencanakan pelebaran saluran satu hingga dua meter serta normalisasi saluran tiap tiga bulan. Berdasarkan perhitungan tim KKN ITS dengan dieksekusinya solusi pertama dan kedua tersebut akan mereduksi banjir masing-masing sebesar 10,89 hingga 16,22 persen.
Solusi ketiga merupakan galian dasar saluran sepanjang dua kilometer. Hafiizh mengungkapkan solusi terakhir adalah solusi dengan biaya paling rendah. Galian saluran eksisting ini dapat dilakukan sepanjang dua kilometer dengan rata-rata kelebaran saluran tiga setengah meter untuk memaksimalkan aliran air yang masuk. “Berdasarkan perhitungan, volume galian saluran ini akan sebesar 281,61 meter kubik,” tutur Hafiizh.
Terakhir, Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan bersama warga sebagai penyampaian informasi dan rekomendasi dari hasil pekerjaan tim KKN ITS. Saat FGD terlihat warga aktif dan turut memberikan masukan terhadap solusi tim KKN. Hafiizh menyampaikan rasa bangga akan antusias dan keaktifan warga dalam berkontribusi untuk menciptakan lingkungan sehat bebas banjir. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Shinta Ulwiya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan