Kampus ITS, ITS News – Penggunaan listrik harus disesuaikan dengan kapasitas yang tersedia untuk mencegah terjadinya kerusakan instalasi. Untuk itu, program Pengabdian kepada Masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (Abmas ITS) mengadakan sosialisasi bagi masyarakat di kawasan Hunian Tetap Sementara (Huntara) Semeru untuk meningkatkan kewaspadaan bahaya penggunaan listrik.
Kurniawan Satriyo Aji, ketua tim Abmas ini menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terkait bahaya penggunaan listrik. Terlebih lagi, masyarakat yang baru pindah ke kawasan Huntara masih terbiasa dengan spesifikasi kelistrikan di rumah lamanya. “Alat elektronik yang mereka bawa belum tentu sesuai dengan spesifikasi rumah di Huntara, sehingga kami rasa perlu digalakkan sosialisasi,” ujar laki-laki yang akrab disapa Aji ini.
Selain itu, sambungnya, terdapat pula masalah kelistrikan yang kerap terjadi pada relawan pengawas aktivitas Gunung Semeru. Salah satunya adalah ketidaksesuaian kebutuhan kamera pengawas dengan kapasitas penggunaan panel surya sebagai sumber tenaga. “Untuk itu, kami turut mengajarkan cara menghitung kapasitas yang tepat untuk kamera pengawas kepada masyarakat setempat,” bebernya.
Tidak sebatas presentasi, tim Abmas yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Laboratorium Tegangan Tinggi Departemen Teknik Elektro ITS ini juga menggelar demo penggunaan alat peraga untuk mempermudah pemahaman masyarakat setempat. “Sosialisasi ini tidak membutuhkan waktu lama karena dipermudah dengan kondisi rumah di Huntara yang spesifikasi elektroniknya cenderung seragam,” ungkapnya.
Menurutnya, ada banyak cara untuk mencegah bahaya dari penggunaan listrik rumah tangga, seperti melindungi kabel, mengatur beban elektronik, hingga mengetahui spesifikasi elektronik yang digunakan. “Cara perawatan peralatan listrik menjadi fokusan utama kegiatan ini agar elektronik yang ada bisa diperlakukan semestinya,” jelas Aji.
Sosialisasi yang dilakukan pada 10 September lalu ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait kelistrikan rumah tangga dan memberikan pemahaman terhadap bahaya-bahaya yang ditimbulkan. “Kami juga berharap semakin banyak relawan yang memahami kelistrikan pada alat pemantau, sehingga dapat memitigasi bencana alam akibat letusan Gunung Semeru,” tutupnya.(*)
Reporter: Faqih Ulumuddin
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan