Kampus ITS, ITS News – Berikan kontribusi dalam memajukan pembangunan infrastruktur Indonesia, Himpunan Mahasiswa Diploma Teknik Sipil Fakultas Vokasi (HMDS FV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar Civil Talk bertajuk Peran Software Building Information Modelling (BIM) dalam Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, Sabtu (15/10).
Sebagai bagian dari kompetisi D VILLAGE 11th Edition yang diselenggarakan oleh HMDS FV, kegiatan yang mengusung tema Era Digitalisasi Konstruksi ini mengundang seluruh warga umum yang memiliki ketertarikan dalam dunia konstruksi. Sehingga tidak hanya mahasiswa tingkat perkuliahan saja yang datang ke acara ini, namun juga para siswa yang masih bersekolah di tingkat SMA dan SMK.
Berlangsung di gedung Balai Pemuda Surabaya, Civil Talk mengemban tujuan untuk mengedukasi calon-calon insinyur muda mengenai pentingnya peran perangkat lunak atau software ketekniksipilan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. “Kemajuan infrastruktur adalah ciri kemajuan sebuah bangsa,” papar Dekan Fakultas Vokasi ITS, Prof Ir Muhammad Sigit Darmawan MEng Sc PhD dalam sambutannya.
HMDS FV turut mengundang dua pembicara yang merupakan ahli dalam bidang konstruksi. Kedua pemateri tersebut adalah Rohimat ST yang merupakan BIM Specialist di PT Jakarta Properindo dan Bayu Anggoro Putro, BIM & Research Department dari PT Wijaya Karya Tbk. Keduanya telah memiliki pengalaman yang ekstensif dalam penggunaan BIM.
Dalam materinya Bayu menjelaskan bahwa secara sederhana BIM adalah sebuah representasi digital dari karakteristik fisik maupun fungsi sebuah bangunan. Dengan demikian, sebuah model bangunan tidak hanya memiliki model tiga dimensi saja, namun juga memiliki sebuah database lengkap yang berisi berbagai data dan informasi mengenai setiap komponen di dalam sebuah bangunan.
Mulai dari tahap konsepsi hingga tahap pemakaian bangunan, BIM dapat digunakan sebagai sebuah sumber informasi yang dapat dibagikan kepada berbagai pihak konstruksi. Mulai dari tim desainer, kontraktor, bahkan pengelola bangunan. “Sumber informasi bersama ini dapat menjadi sebuah basis yang andal untuk membuat keputusan selama konstruksi dan pemakaian bangunan tersebut,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bayu menjabarkan bahwa model BIM yang terkoneksi dengan seluruh pihak proyek dapat memperbaiki komunikasi antara tim desain dan konstruksi. Pembagian dan pengunaan informasi antara berbagai belah pihak inilah yang meningkatkan efisiensi dan quality control dalam sebuah proyek pembangunan.
Tidak hanya itu, dengan memanfaatkan informasi mengenai setiap komponen dalam sebuah bangunan, kontraktor dan tim supply acquisition dapat menentukan dengan akurat apa saja bahan dan material yang diperlukan. Informasi ini dapat digunakan untuk memperkirakan harga material di pasar, sehingga mengurangi pengeluaran. Hal ini lagi-lagi meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi limbah konstruksi. (*)
Reporter: ION 11
Redaktur: Raisa Zahra Fadila
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan