Mojokerto, ITS News – Sebagai eksekusi dari Modul Nusantara yang diinisiasi oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) diberi kesempatan untuk menyelami sejarah secara langsung. Merealisasikan hal tersebut, sebanyak 108 mahasiswa PMM melakukan kegiatan belajar huruf prasasti dan batu angka tahun di Unit Pengelolaan Informasi Majapahit (PIM), Sabtu (15/10).
Pengalaman menembus waktu dengan mempelajari bahasa nenek moyang tengah dirasakan oleh mahasiswa yang seluruhnya berasal dari penjuru luar jawa ini. Antusiasme tampak menyeruak di antara mereka ketika pemandu menjelaskan filosofi tulisan di atas prasasti. Tak terkecuali Khairo Adeby, mahasiswa asal Padang ini mengaku dapat mempelajari hal di luar program studi melalui kegiatan ini. “Kita bisa belajar tentang kebhinekaan dan keberagaman,” ungkapnya.
Dalam proses mempelajari huruf prasasti dan batu angka tahun, mahasiswa PMM diberi kertas yang berisi aksara kawi dengan translasinya ke huruf alfabet. Kemudian, mereka akan dipandu untuk menelaah huruf yang terpahat di atas prasasti untuk dicocokkan dengan aksara pada kertas tersebut. Pada kesempatan ini, terdapat beberapa prasasti yang dipelajari, salah satu diantaranya adalah prasasti Mbrutho dan Pangumulan.
Di museum yang memiliki koleksi batu angka tahun berjumlah lebih dari 102 buah ini, mahasiswa PMM tak hanya sekadar mempelajari prasasti dan batu angka tahun. Namun, mereka juga diharapkan untuk mampu memaknai dan mengimplementasikan kedua pusaka tersebut sesuai bidang ilmu masing-masing. Hal ini dapat menjadi langkah awal bagi mereka turut andil sebagai inovator penerus bangsa yang tak lupa akan sejarah.
Seperti ide yang digagas oleh Khairo, melihat aksara pada prasasti yang sulit dibaca di zaman sekarang menginspirasinya untuk mencetuskan sebuah solusi yang linear dengan program studinya. Mahasiswa semester lima ini menjelaskan, diperlukan sebuah aplikasi untuk memindai aksara yang ada di atas prasasti berdasarkan data sheet terjemah aksara tersebut ke dalam huruf masa kini.
Lebih lanjut, ia merasa diperlukan studi mengenai aksara jawa kuno agar data sheet berisi informasi akurat. “Tentang mencari data dari aksara jawa kuno akan menjadi PR untuk mewujudkan hal ini,” ujar mahasiswa program studi Teknik Elektro Universitas Andalas ini. (*)
Reporter: ion2
Redaktur:
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan