Kampus ITS, ITS News — Energi laut merupakan salah satu jenis energi baru dan terbarukan (EBT) yang masih minim dikembangkan di Indonesia. Guru Besar Teknik Kelautan ITS, Prof Ir Mukhtasor MEng PhD menekankan bahwa pengembangan potensi energi laut penting untuk transisi energi nasional.
Menurut Mukhtasor, berbagai potensi energi laut di Indonesia seharusnya mampu memberi dampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, pengembangan EBT di bidang laut yang masih minim menyebabkan potensi ini terus tersampingkan.
Oleh karenanya, Mukhtasor meyakini, pengembangan energi laut dengan konteks transisi energi di Indonesia perlu dilakukan. Profesor ini menuturkan bahwa Indonesia telah memiliiki narasi transisi energi khas Indonesia yang tersusun pada Undang-Undang. “Namun, kebijakan tersebut harus ditekan akibat peran pemain asing.”, ujarnya.
Ia berpendapat bahwa, saat ini, Indonesia harus mulai beralih ke EBT. Contohnya, Indonesia dapat mulai mengganti sumber pembangkit listrik konvensional dengan memanfaatkan arus laut. “Kondisi geografis Indonesia ini sangat mendukung pengembangan energi laut,” imbuh Mukhtasor.
Di sisi lain, Mukhtasor mengakui jika kondisi industri di Indonesia masih belum mendukung pengembangan teknologi pembangkit energi laut. “Oleh karena itu, perlu ada kolaborasi bersama antar elemen di lingkup nasional dan internasional dalam mengembangkan energi laut yang lebih berkelanjutan,” pungkasnya dalam Ocean Talk Webinar Teknik Kelautan ITS, Sabtu (22/10). (*)
Reporter: ion13
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan