Kampus ITS, ITS News — Riset di bidang fluida terus digalakkan oleh para ilmuwan dunia, salah satunya riset seputar Supercritical Water (SCW) yang dilakukan Prof Tadafumi Adschiri PhD. Dalam kuliahnya, Senin (24/10), Tadafumi membagikan ilmu riset SCW-nya lebih dalam.
Secara sederhana, SCW merupakan kondisi fluida yang terbentuk pada situasi suhu dan tekanan rendah. Fluida ini memiliki massa jenis tinggi, kekentalan rendah, dan thermal diffusity menengah. “Adanya keunikan dari SCW ini yang membuat saya tertarik untuk menelitinya lebih dalam,” tutur Tadafumi.
Merujuk pada teori sederhana tentang air dan minyak yang tidak dapat menyatu, Tadafumi ini memiliki pendapat yang berbeda. Ia mengungkapkan bahwa air dan minyak pada nyatanya dapat menyatu dengan temperatur suhu tertentu tanpa adanya zat perantara. “Ini bukan sebatas teori lantaran turun dari konsep SCW,” sebut Guru Besar Tohoku University ini.
Tadafumi melihat besarnya potensi SCW sebagai dasar untuk membuat inovasi dalam pembangunan teknologi. Selain itu, ia menyadari minimnya pemahaman dunia industri akan konsep SCW menjadikannya ilmu hangat di pasar. Fundamental inilah yang membuat Tadafumi terus maju sampai akhirnya ia menemukan penerapan bioteknologi, waste recycle, dan nanoteknologi menggunakan konsep SCW.
Jika ditinjau dari bioteknologi, menurut Tadafumi, SCW berperan penting dalam proses pengubahan biomassa menjadi energi. Hal itu dikarenakan konsep SCW ini dapat mengubah wujud padat dari biomassa menjadi cair. “Hal tersebut mampu mempercepat reaksi biologis biomassa secara signifikan,” lanjutnya.
Tidak berhenti di sana, hasil riset Tadafumi menunjukkan SCW dapat digunakan untuk mendaur ulang bahan kimia dari plastik dan bahan sisa. Akan tetapi, pengembangan teknologi untuk waste recycle Tadafumi masih dalam proses percobaan sehingga masih belum lahir wujud teknologi hasil kembangannya.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan bahwa fakta baru dari konsep SCW adalah suatu prekursor anorganik ternyata dapat menyatu dengan molekul organik secara homogen. Dari kondisi tersebut, hadir sebuah konsep baru yakni hybrid nanoparticles. (*)
Reporter: ion19
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan