Kampus ITS, ITS News – Kehalalan produk menjadi hal penting bagi masyarakat dengan mayoritas penduduk muslim. Soroti hal ini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dampingi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner di Kantin Pusat ITS raih sertifikasi halal.
Dalam melakukan pendampingan, tim KKN Abmas yang diketuai oleh Nugroho Priyo Negoro ST SE MT, dan beranggotakan delapan dosen, serta 17 mahasiswa KKN ini mempunyai peran untuk mendampingi dan memberikan edukasi kepada para pelaku UMKM di Kantin Pusat terkait Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS). “Program ini merupakan salah satu upaya pendekatan dalam transformasi kantin pusat menjadi zona KHAS,” ungkap Nugroho.
Salah satu dosen dalam tim KKN Abmas, Geodita Woro Bramanti ST MEng Sc menjelaskan, proses sertifikasi halal UMKM terbagi menjadi dua jalur, yakni self declare dan regular. UMKM yang termasuk self declare tidak akan dilakukan pengecekan oleh tim karena UMKM tersebut sudah memenuhi standar dari Pusat Kajian Halal (PKH) ITS. Sedangkan, untuk jalur regular akan dilakukan audit terkait kehalalan makanan yang dipasarkan.
Lebih lanjut, Geodita mengungkapkan saat ini program yang ia jalankan sudah sampai di tahap terakhir, yaitu tahap audit. Pada tahap ini, akan dilakukan pengecekan pada bahan yang digunakan oleh UMKM hingga proses produksi mereka. “Contohnya pada UMKM soto, audit juga dilakukan untuk mengecek apakah bahan yang digunakan pada koya soto sudah memenuhi kaidah halal,” tutur Dosen Manajemen Bisnis itu.
Tak hanya pendampingan dan pengecekan, tim KKN Abmas ITS turut menggelar Workshop Kader Penggerak Halal yang diselenggarakan secara daring, Kamis (21/7). Workshop turut digelar agar para pelaku UMKM dapat memahami apa saja yang menjadi titik krisis kehalalan makanan, dan mengapa UMKM memerlukan sertifikasi halal.
Melihat antusiasme para pelaku UMKM, Geodita lantas berharap agar seluruh UMKM yang berada di lingkungan ITS sadar akan kebersihan dan kehalalan produk yang dijual. Tak hanya itu, ia juga berharap agar dan program ini dapat berlanjut sesuai roadmap yang sudah dirancang. “Kedepannya, semoga program ini tidak hanya diterapkan di Kantin Pusat, tetapi juga bisa diteruskan ke kantin-kantin di departemen,” tutupnya. (*)
Reporter: ion17
Redaktur: Raisa Zahra Fadila
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,