Kampus ITS, ITS News — Manajemen survival perusahaan telah menjadi isu penting agar bisnis dapat bertahan di era krisis ekonomi. Berangkat dari hal tersebut, Departemen Teknik Transportasi Laut (Transla), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kuliah tamu yang bertajuk Manajemen Strategi Survival Perusahaan. Acara ini menghadirkan Direktur Utama dari PT Dirgantara Indonesia (Persero), Dr Ir Elfien Goentoro MBA sebagai narasumber.
Dr Ir Elfien Goentoro MBA memaparkan, terdapat tiga poin utama dalam kuliah tamu ini yang membahas lebih dalam mengenai manajemen survival perusahaan. Tiga poin utama tersebut meliputi pengenalan manajemen strategi, implementasi manajemen strategi, dan manajemen perubahan atau transformasi.
Elfien menuturkan manajemen strategi merupakan suatu proses atau penyusunan strategi, “Dalam sebuah perusahaan atau organisasi diperlukan strategi yang berkaitan antara kemampuan internal dan hubungan dengan luar atau eksternal,”ungkapnya.
Permasalahan utama dalam manajemen strategi adalah dalam implementasinya. Menurutnya, selama di kuliah mahasiswa mungkin telah banyak belajar mengenai strategi atau planning, namun yang sulit justru adalah implementasinya. “Sehingga dari hal tersebut dibentuklah hal yang dinamakan sebagai pemilihan strategi,” tutur Elfien.
Pemilihan strategi dalam manajemen survival perusahaan bertujuan untuk mencapai sebuah kompetitif keuntungan. Sehingga dari pemilihan strategi tersebut akan dihasilkan suatu keunggulan bersaing dari kompetitor perusahaan. Pemilihan strategi tersebut ditujukan untuk menjadikan perusahaan kita berbeda sehingga akan jauh lebih unggul dari kompetitor.
Ketika menjelaskan materi mengenai implementasi manajemen strategi, Elfien menjelaskan terkait dengan pengalaman pribadinya ketika mengelola PT Pelayaran Nasional (PT Pelni) Indonesia tahun 2015-2017. Dalam melakukan sebuah manajemen strategi, perlu untuk mengetahui dan menganalisa kelebihan dan kekurangan dari perusahaan hal ini ditujukan agar strategi yang dibentuk nantinya benar-benar sesuai dengan kondisi perusahaan.
Terakhir, Elfien menerangkan bahwa dalam manajemen strategi perusahaan harus dipertimbangkan dari perbandingan antara bisnis lama dan bisnis baru. Dari pertimbangan tersebut akan dibentuk sebuah proteksi atau pertahanan terhadap bisnis yang dijalani, “Perlu diperhatikan juga sebuah revitalisasi internal serta kinerja keuangan konsolidasi,” terangnya.
Revitalisasi internal dapat diartikan sebagai sebuah pembaruan atau penghidupan kembali terhadap strategi yang dijalani. Hal tersebut bertujuan agar tidak terjadi suatu manajemen krisis terhadap perusahaan. Adapun kinerja keuangan konsolidasi terjadi disaat perusahaan mempunyai suatu kesempatan, namun kondisi internalnya lemah. Sehingga disitulah terdapat kebutuhan terhadap revitalisasi internal.
Elfien menjelaskan bahwa manajemen perubahan atau transformasi merupakan sebuah hal untuk melakukan pengecekan kembali terhadap validasi strategi perusahaan. Jika dari validasi dihasilkan suatu hal yang perlu diperbaiki, maka perubahan dapat dilakukan guna lancarnya rencana perusahaan. Sehingga perusahaan berjalan dengan semestinya. (*)
Reporter: ion1
Redaktur: Shinta Ulwiya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan