ITS News

Jumat, 15 November 2024
02 November 2022, 16:11

Mengulik Terangnya Prospek Kerja Konsultan Aktuaria

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Actuarial Senior Assiciate PwC Indonesia, Celine Elviera Handjaja BSc menyampaikan materi di The Actuarial Talk 2

Kampus ITS, ITS News — Menjadi salah satu profesi yang diiincar banyak perusahaan, konsultan aktuaria merupakan pilihan yang cukup menjanjikan bagi para lulusan mahasiswanya. Untuk itu, Himpunan Mahasiswa Aktuaria (Himasakta) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), membagikan seluk beluk pekerjaan tersebut pada acara  The Actuarial Talk 2.

Sebagai Actuarial Senior Assiciate PwC Indonesia, Celine Elviera Handjaja BSc menjelaskan, pekerjaan konsultan aktuaria dengan aktuaria itu berbeda. Singkatnya, konsultan aktuaria mempunyai lingkup kerja menyelesaikan proyek dari beberapa perusahaan lain, sedangkan aktuaria menyelesaikan proyek dari perusahaan tempat dimana orang itu bekerja. 

Permasalahan dan proyek yang diselesaikan oleh seorang konsultan aktuaria di antaranya adalah hal yang berkaitan dengan asuransi seperti, merancang produk asuransi. Namun, tak jarang juga seorang aktuaris menyelesaikan permasalahan di luar bidang tersebut. Sebagai contoh, aktuaris menentukan tingkat premi, menentukan nilai perusahaan, dsb.

Konsultan aktuaria memiliki tanggung jawab untuk memberikan sesuatu sesuai dengan permintaan klien. Permasalahan yang dimiliki tiap klien tentu saja bervariasi. “Contohnya, klien A punya permasalahan dengan tingkat premi, tetapi di perusahaan lain klien bisa saja akan mengajukan permasalahan produk asuransi,” jelasnya pada Sabtu (22/10).

Celine menuturkan bahwa konsultan aktuaria merupakan pekerjaan dengan jam kerja yang lebih dinamis. Tentu hal tersebut menjadi alasannya memilih pekerjaan ini. Seorang konsultan bisa mendapatkan tanggung jawab untuk menyelesaikan satu hingga lima pekerjaan dalam satu waktu. 

Meskipun demikian, proyek yang harus diselesaikan biasanya memiliki tenggat waktu yang cukup lama, yakni sekitar satu bulan. “Cocok untuk mahasiswa yang suka kerja fleksibel, karena dapat mengatur waktu kerja sendiri yang penting selesai sesuai deadline proyek,” tutur Alumnus Monash University ini.

Ia melanjutkan, pekerjaan konsultan aktuaria juga memiliki prospek kerja yang cukup bagus. Sekarang masih terdapat banyak perusahaan yang belum memiliki tim aktuaris sendiri. Dengan begitu, perusahaan tersebut membutuhkan jasa para konsultan aktuaria untuk menyelesaikan permasalahan di bidang tersebut,. Sehingga prospek kerja dari konsultan aktuaria ini bisa dibilang masih sangat luas.

Perihal sertifikasi, konsultan aktuaria hampir mirip dengan profesi aktuaria. Untuk menjadi konsultan dibutuhkan sertifikasi Associate of The Society of Actuaries of Indonesia (ASAI). Tidak semua perusahaan mengharuskan pelamar memiliki jumlah minimum ujian yang telah dipenuhi. “Akan tetapi, semakin banyak ujian yang telah dipenuhi tentu akan memperbesar kemungkinan pelamar untuk dipilih,” tuturnya.

Selain harus lolos segi kualifikasi profesional, sebagai konsultan aktuaria dibutuhkan kemampuan untuk cepat beradaptasi. Maka dari itu, ia berujar, kemampuan komunikasi menjadi hal penting untuk dikuasai. Tujuannya, agar mempermudah kerja sama tim dan dapat menjelaskan sesuatu dengan baik kepada klien.

Dengan prospek kerjanya yang luas, tentu saja pekerjaan konsultan aktuaria akan banyak diminati oleh para mahasiswa, khususnya jurusan aktuaris. “Dengan kegiatan ini, diharapkan para peserta yang berminat bekerja di bidang ini mendapatkan ketertarikan untuk menjadi konsultan aktuaria,” tandas Celine. (*)

Reporter : ion14
Redaktur: Fatima Az Zahra

Berita Terkait