Kampus ITS, ITS News — Sebuah usaha yang dirintis tidak selalu disebabkan dari cetusan ide semata, melainkan bisa bersumber dari buah pengalaman. Hal itu kemudian dibagikan oleh May Fidah Sholihah SSi sebagai pebisnis yang memulai usahanya dari pengalaman kerja praktik dalam acara Entrepreneur Talk in Biology, Sabtu (29/10).
Kecamatan Junrejo, Batu merupakan titik awal dari bisnis yang May jalankan. Di daerah tersebut, May yang saat itu sedang melaksanakan kerja praktik mendapatkan tawaran oleh pemilik DD Orchid untuk berjualan anggrek. DD Orchid sendiri merupakan sebuah usaha anggrek di Kota Batu yang sekaligus menjadi tempat bagi alumnus Biologi ITS ini dalam melakukan kerja praktik kala itu.
Tawaran yang demikian tidak langsung diterima oleh May. Ia menganggap perlu beberapa proses sampai ia benar-benar yakin untuk mendirikan bisnis tersebut. Kemudian May mengulik dirinya sendiri, niat apa yang ingin dituju untuk merintis bisnis ini. “Mengingat perlu proses yang panjang jika ingin sebuah bisnis bisa berjalan dengan baik dan sukses,” terangnya.
Karena adanya ketertarikan dengan bunga serta bertekad agar banyak orang teredukasi terhadap bunga anggrek, menjadikan May mantap meneguhkan langkahnya dalam berbisnis. Dengan latar belakang yang demikian, ia akhirnya resmi memulai bisnis online anggreknya yang diberi nama Mayfi Orchid pada tahun 2020 lalu.
Melihat kenyataan bahwa sebuah bisnis baru harus memiliki ciri khas tersendiri dibanding kompetitor, mengharuskan perempuan berhijab ini untuk berinovasi. May mengatakan, inovasi yang diberikan adalah berjualan sembari mengedukasi pembeli.
Untuk mewujudkan niatnya, pendiri Mayfi Orchid ini membuat grup Whatsapp bersama pembeli. Grup tersebut berisi tentang informasi merawat anggrek serta pelestariannya. “Sehingga, edukasi terhadap pembeli tidak sebatas pada saat awal dilakukannya transaksi jual beli, melainkan bisa sepanjang waktu,” ulas guru Biologi MA Nurul Huda Sedati ini.
Tidak sampai disitu, grup yang dibuat olehnya juga dijadikan sebagai sarana komunikasi untuk menyebarkan promosi yang diberikan oleh Mayfi Orchid. Jadi, ia juga bisa menarik pembeli agar tidak kalah saing dengan kompetitor lainnya.
Bisnis yang dibangun May ini memiliki keunggulan yang menarik untuk lirik oleh pembeli. Di antaranya adalah kualitas bunga yang ditawarkan bukan sembarang anggrek, tetapi anggrek yang sudah disilangkan varietasnya, sehingga bunga yang dijual pun lebih unggul.
Selain itu May mengungkapkan, sistematika bisnis yang dilakukan oleh May ini juga unik. Jika umumnya penjual bunga akan menawarkan bunga yang tersedia di toko, Mayfi Orchid justru menjual jenis bunga anggrek berdasarkan permintaan pembeli. Tunas, tanaman muda, bahkan bunga yang sudah mekar ia tawarkan. Beragam jenis pupuk juga tersedia di Mayfi Orchid. “Dengan penawaran seperti ini, diharapkan pembeli bisa puas dan akan berlangganan,” sambungnya
Meskipun berbagai inovasi dan usaha sudah dilakukan oleh May, tentu ada saat dimana bisnis tidak berjalan sesuai harapan, seperti menurunnya omset atau sepi pembeli. Namun, hal itu bukanlah penghalang, justru sebagai penyemangat May menggerakkan bisnisnya lebih giat lagi. “Paling penting kami bisa memberikan manfaat bagi orang lain dan berapapun omsetnya tetap disyukuri”, tandasnya pada telewicara yang bertemakan Entrepreneurship Journey: Expectation vs Reality ini. (*)
Reporter: ion19
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan