Surabaya, ITS News – Dunia tidak pernah berhenti untuk berkembang, termasuk dalam dunia industri dan teknologi. Guna menyiapkan lulusan yang mampu bersaing secara global, Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang mempertemukan antara praktisi, pemerintah, dengan akademisi.
Dalam Gelaran FGD yang terselenggara atas kerja sama Alumni Teknik Kimia ITS (Altekimits) ini mengusung topik Perkembangan Ilmu Teknik Kimia di Masa Mendatang. Ketua Alumni Teknik Kimia ITS, Ir Ganis Danandjati mengatakan, FGD ini digelar dengan tujuan mempertemukan antara praktisi di industri kimia, pemerintahan, dan akademisi teknik kimia. “Sehingga nantinya ada keterkaitan antara perguruan tinggi dan industri dalam mempersiapkan lulusan (Teknik Kimia ITS,red),” imbuhnya.
Menurut Ganis, saat ini dunia industri mengalami perubahan yang sangat pesat dan persaingan menjadi makin kompleks. Ia melanjutkan, lulusan sarjana teknik kimia pada zaman sekarang tidak hanya dituntut untuk menguasai bidang ilmu teknik kimia, namun juga soft skill. “Oleh karena itu, perlu adanya penyesuaian materi pembelajaran pada teknik kimia sehingga mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing secara global,” tegasnya.
Tidak hanya dari sudut pandang praktisi, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Dr Ir Taufik Bawazier MSi turut memberikan pandangannya akan hal tersebut. Menurutnya, Indonesia saat ini sedang gencar untuk melakukan pembangunan nasional dan industri kimia menjadi salah satu fokus utamanya.
Taufik memaparkan, jumlah permintaan produk-produk industri kimia terus meningkat, tetapi jumlah penawaran belum mampu mengimbangi. Pada akhirnya, Indonesia harus mengimpor dan bergantung dari negara lain. Tidak hanya itu, industri energi juga mengalami perkembangan yang pesat di era transisi energi ini. “Namun perkembangan teknologi dalam bidang energi masih tertinggal dari negara lain,” tuturnya.
Oleh karena itu, Taufik mendorong para akademisi untuk terus berinovasi dan tidak hanya berhenti sampai di laboratorium, namun mampu dihilirisasi dan diaplikasikan di dunia industri. Dalam prosesnya tersebut, Taufik meyakini, peran lulusan teknik kimia masih sangat dibutuhkan untuk memperkuat industri nasional. “Asalkan, jangan pernah menutup diri dengan perubahan-perubahan yang ada,” pesannya.
Sejalan akan hal tersebut, Kepala Departemen Teknik Kimia, Dr Eng Widiyastuti ST MT menuturkan, perguruan tinggi sebagai wadah untuk mencetak lulusan lulusan teknik kimia yang akan bekerja di dunia industri harus adaptif akan perubahan. Dengan adanya FGD ini membantu para akademisi untuk lebih memahami kondisi nyata yang ada di lapangan dan kompetensi apa yang dibutuhkan.
Gelaran FGD yang berlangsung di Hotel Bumi Surabaya, Jumat (11/11), ini merupakan serangkaian acara Dies Natalis Teknik Kimia ke-62. Acara tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Departemen Teknik Kimia ITS dalam hal pengembangan kurikulum sehingga lulusan teknik kimia ITS sesuai dengan tuntutan, perkembangan, kemajuan, dan arah kebijakan industri di Indonesia. (*)
Reporter: Tyara Novia Andhin
Redaktur: Shinta Ulwiya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan