Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah menunjukkan komitmennya akan pentingnya ekosistem kendaraan listrik nasional melalui kolaborasi riset Bus Listrik Merah Putih (BLiMP) untuk kendaraan operasional saat Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Bali. Oleh karena itu, ITS dan PT Industri Kereta Api (INKA) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk melanjutkan produksi BLiMP di Gedung Rektorat ITS, Sabtu (19/11) lalu.
Penandatanganan PKS ini dihadiri langsung oleh Plt Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof Ir Nizam MSc DIC PhD IPU ASEAN Eng. Selain itu, juga hadir Direktur Utama PT INKA Ir Budi Noviantoro, Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD, serta tim peneliti dan sejumlah petinggi ITS lainnya.
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa empat unit BLiMP telah dikerahkan pada KTT G20 lalu. Selanjutnya, tim peneliti BLiMP bersama PT INKA akan melanjutkan produksi lima unit bus dalam waktu sebulan ke depan. Saat ini, kelima bus tersebut telah mencapai tahap finishing, sehingga hanya menunggu waktu yang tepat untuk meluncurkannya. “Kelima bus tersebut siap untuk dimanfaatkan masyarakat,” tegas Bambang.
Dalam kolaborasi riset proyek bus listrik ini, ITS selaku ketua tim bekerja sama dengan perguruan tinggi lainnya. Antara lain Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Bambang mengatakan, kerja sama antarperguruan tinggi tersebut telah berjalan selama 10 bulan.
Bambang beranggapan bahwa kerja sama produksi BLiMP ini menjadi kesempatan pembelajaran yang istimewa. Dengan sektor pendidikan yang diwakili oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan sektor industri yakni PT INKA. “Adanya kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan pengalaman akademisi dan pemanfaatan produk dalam negeri,” sebut Bambang.
Senada dengan Bambang, Direktur Utama PT INKA Ir Budi Noviantoro mengatakan, kerja sama ini mendukung kontribusi perguruan tinggi di Indonesia. Terlebih lagi, hal ini membuktikan bahwa ITS dan tiga perguruan tinggi lainnya dalam kolaborasi riset tersebut berkomitmen dalam meningkatkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Sementara itu, Dirjen Diktiristek Prof Nizam mengungkapkan, keempat bus yang digunakan pada KTT G20 Bali tersebut telah menuai banyak pujian dan apresiasi dari para Menteri yang turut hadir. Nizam menambahkan, kelima bus berikutnya akan dimanfaatkan pada sektor prioritas pariwisata nasional seperti di kawasan Labuan Bajo dan Candi Borobudur. “Jika kita terus terapkan kendaraan listrik anak bangsa, ekonomi kita akan semakin kokoh,” tandas Nizam optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Gandhi Kesuma
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan