Kampus ITS, ITS News – Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai pelopor pergerakan memiliki peran besar dalam mengusung perubahan. Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) mengadakan Sekolah Kajian Strategis (Kastrat) 2022 yang dihelat di Gedung Teknik Sistem Perkapalan selama dua hari, mulai Sabtu (26/11).
Ketua Pelaksana Sekolah Kastrat 2022, Indra Ilyas Rahman, menyampaikan bilamana kegiatan ini mengusung tema Dekonstruksi Kajian dan Aksi Strategis. Diinisiasikan oleh Departemen Kastrat BEM FTK, dekonstruksi dalam tema kegiatan ditujukan sebagai pemahaman tentang kontradiksi terhadap makna-makna yang sudah melekat pada kajian dan aksi strategis.
Dengan mengundang segenap mahasiswa FTK ITS, BEM FTK bermaksud untuk mengedukasi dan memberikan penyuluhan terkait tindak lanjut mahasiswa terhadap isu sosial dan politik. “Sekolah Kastrat 2022 ini lahir dari keresahan BEM FTK terhadap peran mahasiswa yang kini tidak begitu masif dalam melakukan pergerakan,” tutur laki-laki yang akrab disapa Indra tersebut.
Indra pun menyambung, kekhawatiran terkait mahasiswa teknik yang kurang terlibat dalam pergerakan sosial dan politik dirasa dapat menjadi ancaman terhadap peran mahasiswa, khususnya mahasiswa FTK, sebagai agen perubahan. “Oleh karena itu, BEM FTK hadir untuk melahirkan kembali pondasi semangat mahasiswa untuk mengawal langkah pergerakan di masa mendatang,” ucap Indra.
Lebih lanjut, mahasiswa asal Denpasar tersebut membeberkan bahwa Sekolah Kastrat 2022 juga dilaksanakan untuk menumbuhkan jiwa-jiwa kritis mahasiswa. Ia berambisi agar kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi yang berfokus pada penyampaian teori saja, tetapi juga turut memberikan kontribusi dan aksi nyata terhadap berbagai permasalahan sosial dan politik.
Kegiatan Sekolah Kastrat 2022 menghadirkan pembicara-pembicara yang andal pada bidangnya, di mana materi yang disajikan meliputi dasar-dasar terkait kajian strategis, teknik dalam agitasi dan propaganda, konsep tentang altruisme, demitologi dalam pergerakan, hingga keterlibatan massa dalam suatu aksi. Selain itu, Indra menyebutkan bahwa mereka juga membahas tentang penyelesaian kasus non-litigasi (di luar persidangan) hingga bagaimana hubungan antara kehendak bebas dengan takdir manusia.
Mahasiswa kelahiran tahun 2000 tersebut memaparkan, pemilihan pemateri yang mereka lakukan tidak hanya berdasarkan kredibilitas yang sudah terjamin. Namun, juga didukung oleh relasi BEM FTK dengan pemateri-pemateri tersebut. “Sekolah Kastrat 2022 ini juga menjadi ajang temu dan silaturahmi dengan para pemateri yang sebelumnya adalah rekan diskusi kami,” tukas laki-laki berkacamata tersebut.
Dengan digaungkannya semangat aksi dan kontribusi terhadap isu sosial dan politik, Indra berharap agar Sekolah Kastrat 2022 dapat menyulut dan menyatukan api semangat mahasiswa FTK ITS. Ke depannya, ia juga ingin kegiatan ini menjangkau seluruh keluarga mahasiswa ITS. “Harapannya, Sekolah Kastrat 2022 dapat menumbuhkan pemahaman fundamental, keberanian, serta mampu melahirkan kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (*)
Reporter: Hibar Buana Puspa
Redaktur: Yanwa Evia Java
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya memperkenalkan pentingnya sertifikasi halal, tim Kuliah Kerja Nyata pengabdian Masyarakat (KKN Abmas)