Kampus ITS, ITS News – Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanaman jiwa kewirausahaan. Secara lebih lanjut hal ini dijelaskan oleh Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Turki, Dr Lalu Muhamad Iqbal MHubInt dalam kuliah tamu Departemen Manajemen Bisnis (MB) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Hal pertama yang disampaikan laki-laki yang akrab disapa Iqbal ini adalah pentingnya mental dalam membangun usaha. Menurutnya, perubahan merupakan salah satu elemen dari kewirausahaan. Oleh karena itu, mental yang kuat diperlukan untuk menghadapi perubahan sehingga dapat menghantarkan kita pada tujuan yang direncanakan.
Selain itu, menurutnya kualitas yang diperlukan dari seorang wirausahawan adalah kejujuran atau honesty. Ia melanjutkan, kejujuran dapat memberikan resonansi positif kepada pelanggan. “Kejujuran merupakan pelayanan terbaik yang dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, dikatakan Iqbal, seorang wirausahawan perlu memiliki kualitas seorang generator inovasi. Kualitas ini menurutnya dapat ditumbuhkan dengan rasa keingintahuan pada aktivitas sehari-hari. “Jangan mudah puas dengan diri sendiri,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama pula, Iqbal membagikan kisah jatuh bangunnya dalam berwirausaha. Ia bercerita, sejak duduk di bangku sekolah dasar, ia sudah terbiasa membantu sang ibu berjualan es. Ia juga sempat berjualan kain batik di terminal bus sambil menempuh pendidikan di pesantren.Tidak hanya itu, saat kaset musik tengah marak, ia memanfaatkan peluang tersebut untuk berdagang.
Meski demikian, ia bercerita bahwa kegagalan juga pernah menyapanya ketika berbisnis di masa kuliah. Laki-laki asal Lombok ini mengaku harus banting tulang untuk menutupi hutang kerugian bisnisnya. Tidak patah semangat dalam berbisnis, Iqbal terus berusaha mencari jalan keluar dan meminta doa restu orang tua hingga bangkit ke titik sukses.
Dari berbagai pengalaman yang dilaluinya, alumnus UGM membagikan beberapa kesimpulannya. Menurut Iqbal, dalam menjalani kehidupan terutama berbisnis, peluang semestinya dicari dan dikembangkan. ”Saat kita berani mengambil peluang dan risiko maka terdapat kesempatan untuk meraih kesuksesan,” tuturnya.
Menutup sesi materi, Iqbal menekankan bahwa berwirausaha adalah tentang kebutuhan hidup dan mentalitas. Menurutnya, dalam berbisnis tentu saja harus siap dalam menghadapi kegagalan karena kegagalan merupakan pembelajaran. “Intinya jangan takut membangun mimpi sebesar-besarnya,” pesannya di akhir. (*)
Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Fatih Izzah
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan