Kampus ITS, ITS News — Sebagai salah satu upaya meningkatkan nilai jual produk, para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membutuhkan penjaminan produk halal. Untuk itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Departemen Teknik Material dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dampingi pembuatan sertifikasi halal bagi UMKM dari beberapa daerah di Indonesia.
Ketua tim Abmas, Tubagus Noor Rohmannudin ST MSc mengungkapkan, semakin merebaknya UMKM di Indonesia, persaingan juga semakin ketat. Agar produk diminati para konsumen, penjual tentu harus memiliki strategi pemasaran agar pelanggan yakin bahwa produk atau jasa yang dijual lebih baik dari kompetitor.
Salah satu langkah yang dilakukan dapat dengan memiliki sertifikasi halal. “Dengan adanya logo dan sertifikat halal maka dapat menambah kepercayaan konsumen terkait kehalalan dari produk makanan maupun minuman tersebut,” jelasnya.
Dosen yang akrab yang disapa Rohma melanjutkan, kegiatan yang berlangsung selama lima bulan sejak Juli 2022 lalu, diawali dengan proses pencarian UMKM yang bersedia untuk dibantu proses sertifikasi halalnya. Kemudian UMKM yang terpilih didampingi untuk membuat Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai syarat untuk pengajuan sertifikasi halal.
Selanjutnya, pengusaha diikutkan pelatihan yang diselenggarakan langsung oleh Pusat Kajian Halal (PKH) ITS sebagai penyelia halal. Setelah menjalani pelatihan tersebut, setiap UMKM akan didampingi langsung oleh tim Abmas ITS untuk proses pendaftaran di MUI dan Kemenag.
Pemilihan UMKM oleh tim Abmas didasarkan pada domisili asal para mahasiswa pendamping, sehingga memudahkan mereka untuk membantu UMKM tersebut dalam proses pendampingannya. Dengan pemilihan tempat yang jauh dari Surabaya juga diharapkan dapat mengenalkan ITS secara langsung di berbagai daerah.
Hasilnya, sebanyak 15 UMKM beberapa daerah di Indonesia telah masuk dalam sidang fatwa sertifikasi halal dengan pembiayaan didanai oleh ITS secara menyeluruh. “ 60 persen UMKM yang didampingi dari sekitar wilayah Surabaya dan 40 persen dari luar Surabaya, seperti di Tangerang, dan Riau” sebutnya.
Alumnus magister Universiti Kebanggaan Malaysia ini mengatakan, banyak UMKM yang mengaku sangat merasa terbantu dengan adanya Abmas ini. Selanjutnya, ia berharap agar kegiatan Abmas yang dibantu oleh PKH ITS ini tetap kontinu dan makin meluas wilayah cakupannya di Indonesia.
Diharapkan, masyarakat benar-benar teredukasi dan paham ketika membuat produk itu benar halal sesuai dengan pengertian halal yang disyariatkan oleh agama. “Selain itu, semoga dengan adanya Abmas ini dapat memberikan jaminan kepada konsumen bahwa apa yang dikonsumsi tersebut benar-benar halal,” pungkas Rohma penuh harap. (*)
Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan