Kampus ITS, ITS News – Mengingat berbagai keindahan alam dan budaya yang melimpah, sektor pariwisata menjadi penting adanya bagi Indonesia. Menyadari hal tersebut, tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggandeng masyarakat Desa Petak, Kecamatan Pacet untuk menembangkan sektor pariwisatanya lewat kegiatan bernama Masterplan Pengembangan Destinasi Wisata Alam dan Edukasi.
Ketua dari tim abmas ini, Ir Andy Mappa Jaya MT, menyebutkan bahwa kegiatan abmas ini dilakukan dengan membuat masterplan terhadap sistem pengembangan masyarakat yang berfokus pada sektor pariwisata terkhusus destinasi wisata alam dan edukasi. “Kegiatan dilakukan dengan memetakan potensi pariwisata, yang selanjutnya akan dikontinuitikan dengan kegiatan kepariwisataan yang ada di Desa Petak”, ujar Andy.
Lebih lanjut, dosen Arsitektur ITS tersebut menjelaskan, pemilihan desa Petak sebagai objek dari masterplan ini tidak lain karena banyaknya potensi yang dimiliki oleh desa ini untuk dikembangkan. Potensi ini meliputi potensi hiburan dan rekreasi, perdagangan dan jasa, pertanian, peternakan, cagar budaya, dan tempat peribadatan. “Potensi ini dimasukkan ke dalam daftar pengembangan oleh tim abmas kami,” ungkapnya.
Terlebih lagi, tambahnya, potensi tersebut didukung oleh masyarakat Desa Petak yang sudah berdaya. Berbagai tempat wisata menarik disertai dengan keindahan budaya yang disuguhkan Desa Petak telah disadari oleh warganya sehingga masyarakat di daerah tersebut sudah memiliki upaya kuat dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Jelas Andy, alur strategi pelaksanaan dalam pembuatan masterplan ini dimulai dengan menentukan satu titik destinasi yang memungkinkan untuk dijadikan sebagai jalan masuk ke desa Petak. Selanjutnya, tim Abmas ITS akan mulai menkontinuitaskan tiap potensi menjadi satu alur seri yang teratur. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah pengembangan alur melalui kegiatan branding serta penentuan rute destinasi.
Alumni S-1 Arsitektur ITS ini menambahkan, tahapan branding dan penentuan rute inilah yang sedang dikomunikasikan dan dibahas dengan masyarakat setempat, disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat. Penyesuaian ini dilakukan karena pada dasarnya pengembangan dari potensi wisata yang ada akan dilakukan langsung oleh masyarakat desa Pacet secara mandiri.
Apabila tahapan sebelumnya telah rangkap dilakukan, selanjutnya keberadaan tim Abmas ITS dalam program pengembangan ini adalah sebagai pendamping yang menggandeng masyarakat setempat. “Kami dari ITS akan memberikan berbagai solusi terbaik bagi pengembangan wisata Desa Pacet, mulai dari masalah transportasi perekonomian maupun digitalisasi”, tegas Andy.
Tim abmas yang terdiri dari gabungan Departemen PWK, Arsitektur, Geomatika dan Statistika ini berharap akan adanya program lanjutan dari kegiatan pengembangan ini. Potensi pariwisata Desa Petak yang telah dipilih akan menjadi awal dari hubungan berbagai sektor ke depannya. “Tentunya, dalam pengembangan perekonomian perlu dikembangkan secara keseluruhan bukan hanya salah satu sektor tertentu”, tambah Andy.
Andy bertutur, tim Abmas ITS merasakan hawa sejuk dengan diterimanya dengan baik program ini oleh masyarakat. Bantuan yang diberikan oleh pihak balai desa berupa informasi profil desa serta penggerak utama dalam pengembangan destinasi wisata di desa Petak sendiri berhasil mempermudah sistematika pelaksanaan program ini.
Terakhir, Andy menegaskan, dilaksanakannya abmas di Desa Petak ini dalam rangka mendampingi masyarakat dalam mengoptimalisasi potensi pariwisata yang ada. Sehingga tujuan utama dari pendampingan ini adalah terciptanya masyarakat Desa Petak yang dapat mandiri serta berdaya kuat untuk mengembangkan potensi wisata yang mereka punya. (*)
Reporter : Lathifah Sahda
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan