Kampus ITS, ITS News — Kasus kebocoran data yang berujung penipuan masih marak terjadi. Untuk itu, pakar Teknologi Informasi Indonesia, Ir Onno Widodo Purbo MEng PhD berikan wawasan terkait keamanan privasi digital, pada gelaran Information System Expo (ISE) Grand Talkshow 2022 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Pada acara yang bertajuk Protect Our Data and Privacy to Secure Our Digital Life Onno menyampaikan, kebocoran data dapat terjadi melalui dua sumber. Pertama, dari individu pemilik data yang disebabkan dari aktivitas pengunggahan identitas pribadi di sosial media ataupun media lainnya. Sedangkan sumber kedua dilakukan oleh peretas. “Namun, kalau peretas skalanya masif, cenderung menyerang basis data,” tambahnya pada Sabtu (19/11).
Dalam penjelasannya, Onno menyampaikan, terdapat tiga faktor keamanan yang menjadi kunci penjagaan data. Faktor tersebut berupa teknologi, prosedur, serta manusia. Sebenarnya, dari segi teknologi secara umum Indonesia sudah cukup mumpuni begitu pula dengan prosedur. Hadirnya Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) membuktikan bahwa negara ini sudah memenuhi kualifikasi segmentasi prosedur.
Meskipun demikian, pada aspek manusia, Indonesia masih berada di bawah kata cukup. Masih sedikit masyarakat yang menyadari pentingnya untuk mempelajari terkait keamanan dunia maya (cyber security) dan keamanan berinternet (internet safety). “Hal ini pada akhirnya berujung pada maraknya kasus penipuan dan peretasan data yang dialami masyarakat,” jelasnya
Untuk solusi atas permasalahan ini, ia memberikan kuliah gratis bagi siapapun yang ingin belajar terkait cyber security dan internet safety. Lelaki kelahiran 1962 ini menerangkan, kelas bebas akses tersebut mengajarkan materi dasar hacking, konsep jaringan berat, enkripsi, hingga manajemen sistem keamanan informasi.
Dari kelas yang diberikan Onno hanya 1% saja peserta yang lulus. Menurutnya, fakta ini menunjukan perlunya perbaikan kualitas manusia guna menjamin keamanan kehidupan digital yang terealisasikan secepatnya. “Kita usahakan untuk perluasan edukasi karena kita sangat kekurangan orang sampai saat ini,” tukas Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan (ITTS) ini.
Terakhir, lelaki asal Bandung ini berpesan, untuk menghindari penipuan sebaiknya para mahasiswa tidak cepat mempercayai dan mudah tergiur pada hal yang terlalu mustahil. Selalu lakukan tinjauan ulang atas tawaran yang didapatkan. “Jangan lupa bekali diri dengan edukasi keamanan internet, selain untuk diri sendiri juga akan bermanfaat untuk orang banyak,” pungkas Onno. (*)
Reporter : Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan