Kampus ITS, ITS News – Dewasa ini, semangat berinovasi digital memang semakin diperlukan di tengah kencangnya perkembangan teknologi. Menilik hal tersebut, pendiri sekaligus CEO Binar Academy, Alamanda Shantika Santoso membagikan tips sukses dalam mengeksekusi sebuah inovasi.
Perempuan yang akrab disapa Ala tersebut berujar, ada dua hal penting yang harus diperhatikan dalam mengembangkan ide kreatif di dunia teknologi, yaitu menjadi seseorang yang visioner serta berani mengeksekusi secara cepat dan tepat. “Ini berarti kita harus benar-benar mampu melihat permasalahan dari kacamata calon pengguna produk kita,” terangnya.
Dalam Grand Talkshow Information System Expo 2022 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Sabtu (19/11) lalu, Ala pun menceritakan pengalamannya saat menjadi Vice President of Product di perusahaan teknologi asal Indonesia, Gojek. Berawal dari keresahan sehari-hari saat menggunakan layanan pesan antar berbagai restoran, Ala pun berpikir untuk menciptakan sistem yang dapat mengintegrasi berbagai layanan pesan antar, hingga terbentuk GoFood seperti sekarang.
Saat itu, bersama tim yang jumlahnya terbatas, Ala memberanikan diri untuk langsung mengeksekusi ide tersebut dengan mempertimbangkan data konkret yang ia temui di sekitarnya. “Setelah memberanikan diri untuk memulai, lama-kelamaan semakin banyak konsumen dan mitra yang mengenal GoFood hingga turut membantu mempromosikan,” ungkapnya tersenyum.
Sebagai sosok yang berkecimpung di bidang pengembangan produk sejak awal karirnya, Ala mengatakan bahwa sebuah ide untuk mengembangkan teknologi tak akan berarti tanpa urgensi dampak baik yang dimilikinya. “Teknologi hanyalah alat, yang terpenting kita harus mampu memberikan manfaat, baik bagi pengguna maupun mitra yang berkolaborasi,” celetuknya.
Dalam gelar wicara yang diadakan oleh Departemen Sistem Informasi ITS tersebut, ia mengungkapkan bahwa mengenal target pasar menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan. Target pasar yang besar akan memicu daya beli yang tinggi dari konsumen, pun sebagai daya tarik bagi investor. “People is a key, sampaikanlah produkmu dengan menarik,” beber perempuan kelahiran Jakarta, 12 Mei 1988 ini.
Jalan tak selalu mulus, begitu juga dengan proses pengembangan produk inovasi yang kerap mengalami pasang surut. Kendati demikian, Ala menandaskan bahwa yang perlu dilakukan adalah terus melakukan iterasi dan berempati serta mencari tahu kesulitan yang dihadapi pengguna. “Tidak harus langsung sempurna. Keluarkan saja dulu produknya, kemudian perkaya dengan fitur yang berorientasi pada kemudahan pengguna,” jelasnya.
Ala pun berpesan, menjadi seorang manajer produk membutuhkan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap berbagai inovasi yang telah ada. Salah satunya saat mencari inspirasi dari kacamata luar, seperti teknologi-teknologi yang telah berkembang di negara lain. “Terakhir, seorang manajer produk juga harus memiliki daya pimpin yang baik dan mampu menjadi mediator bagi orang-orang yang terlibat bersamanya,” pungkasnya. (*)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan