Kampus ITS, ITS News – Wilayah perairan menguasai 70 persen dari total wilayah di Indonesia yang dapat diambil datanya. Namun, sampai saat ini, pemanfaatan data hidro-oseanografi di lautan masih terbilang minim digunakan. Untuk itu, Teknik Geomatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) jelaskan pemanfaatan data hidro-oseanografi di Indonesia.
Pemareri dalam kuliah tamu Teknik Geomatika, Komandan Pusat Hidro-Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Pushidrosal TNI AL), Laksamana Madya TNI Nurhidayat SH MAP, mengungkapkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan data informasi spasial di bidang kelautan berupa data hidro-oseanografi. “Pemanfaatan data hidro-oseanografi untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan Indonesia Emas pada 2045,” ungkapnya.
Data hidro-oseanografi ini dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan misi Indonesia menjadi daerah geospasial yang terpetakan dengan baik. Data yang dimaksud antara lain berupa arah angin, kondisi dasar laut, gelombang di permukaan laut, dan arus di laut. Data tersebut . “Hal itu tidak lepas dari kolaborasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih,” tuturnya di kuliah tamu yang diadakan Kamis (24/11) lalu.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan, pemanfaatan data hidro–oseanografi berupa profil kedalaman dasar laut ini pun bisa digunakan untuk keperluan pembangunan Indonesia. Antara lain untuk pembangunan jalur perdagangan laut, pembangunan pelabuhan, instalasi pipa dan kabel bawah laut, dan penyusunan kawasan konservasi. Selain itu data ini dapat juga digunakan untuk mendukung kegiatan Search and Rescue (SAR) di laut, mitigasi bencana, dan pertahanan dan keamanan di wilayah laut. “Data tersebut juga digunakan untuk mengatasi isu-isu yang ada di wilayah laut,” tambahnya.
Menurutnya hidro-oseanografi memiliki peran penting dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Tentunya, hal tersebut harus didukung dengan data-data hidro-oseanografi yang mudah diakses. Tetapi, sampai saat ini hal tersebut belum berjalan secara optimal. “Untuk memaksimalkan pemanfaatan data tersebut, dibutuhkan kolaborasi dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat,” tambahnya.
Nurhidayat juga menyampaikan bahwa Indonesia akan ikut serta dalam mensukseskan misi dari International Hydrographic Organization (IHO). Yaitu menghasilkan peta definitif dasar laut dunia pada tahun 2030 dan memberikan wewenang kepada dunia dalam membuat kebijakan. “Selain itu juga melestarikan laut dan melakukan penelitian ilmiah berdasarkan pengukuran dasar laut yang terperinci,” ungkap lulusan Akademi Angkatan Laut itu.
Dalam kegiatan ini, Kepala Departemen Teknik Geomatika ITS, Danar Guruh Pratomo ST MT PhD berharap kedepannya bisa bekerja sama dengan Pushidrosal TNI AL. Hal itu karena Teknik Geomatika juga mempelajari hidro-oseanografi, maka ilmu pengetahuan ini diharapkan menjadi dasar sehingga tidak ada lagi permasalahan dalam mewujudkan visi dan misi Indonesia kedepannya. (*)
Reporter: Rayinda Santriana U. S.
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan