Surabaya, ITS News — Lewat puisi bertajuk Perjuangan Belum Selesai, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gaungkan semangat perjuangan di hadapan Presiden Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pertahanan, Menteri Agama, serta Menteri Kelautan dan Perikanan. Pembacaan puisi ini ditampilkan dalam rangka Peresmian Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) Surabaya, Selasa (29/11).
Adalah Muhammad Fadhil Nopriansyah, mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS, yang merupakan sosok di balik gelegar puisi ini. Fadhil menuturkan, ia terpilih sebagai deklamator pada kegiatan ini usai menjalani rangkaian proses seleksi. Setelah melalui tahapan seleksi, terpilih dua orang perwakilan mahasiswa, yakni Fadhil dan seorang rekannya yang berasal dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur.
Mahasiswa asal Ogan Ilir tersebut menjelaskan bahwa puisi yang dibawakan menyuratkan banyaknya permasalahan yang belum dibenahi di negeri ini. Melalui bait yang ia lantangkan, Fadhil berupaya menggaet kesadaran audiens, utamanya generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan para pahlawan. “Saya berusaha yang terbaik agar pesan puisi ini sampai di telinga hadirin,” ungkap Fadhil dengan emosi dan semangat yang menggebu.
Lebih dalam, alumnus SMA Negeri 1 Indralaya ini menyampaikan bahwa dirinya menghabiskan kurun waktu dua minggu untuk berlatih membacakan puisi ini. Dalam proses latihan, Fadhil dibimbing langsung oleh salah satu dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Selain melakukan persiapan teknis, seperti latihan artikulasi, intonasi, hingga bahasa tubuh, Fadhil juga dituntut menyiapkan mental untuk meredakan kegugupan saat tampil di hari puncak kegiatan.
Merespon penampilannya, Fadhil merasa cukup puas dan lega. Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS) ITS berujar bahwa para penonton menunjukan antusiasme dan apresiasi yang besar usai menyaksikan penampilannya. “Saya sangat bangga dan terharu mendapat apresiasi tersebut,” ujarnya.
Terakhir, pemuda kelahiran 12 November 2003 tersebut menuturkan bahwa bait-bait yang dibawakan merupakan bentuk undangan bagi generasi muda negeri ini untuk beranjak bangkit dan menjadi agen perubahan. Fadhil berpesan bahwa sekarang merupakan saat yang tepat bagi pemuda bangsa untuk menyalurkan bakatnya guna berkontribusi bagi Indonesia. “Masa depan bangsa kita adalah tanggung jawab bersama, saatnya bahu membahu untuk menggapainya,” tandas mahasiswa Angkatan 2022 ini. (*)
Reporter : Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Kampus ITS, ITS News — Dengan meningkatnya tuntutan kompetensi pada persaingan kerja, salah seorang alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Kampus ITS, Opini — Dongeng merupakan salah satu bentuk seni turun temurun yang masih populer hingga saat ini. Meski
Kampus ITS, ITS News — Rangkaian penutupan kegiatan Manajemen Bisnis Festival (MANIFEST) disuguhkan dengan penuh makna. Melalui talkshow, acara
Kampus ITS, ITS News — Nelayan kerang kini dihadapkan pada tantangan serius akibat menumpuknya limbah cangkang kerang yang terus