Kampus ITS, ITS News — Adanya perubahan regulasi mengenai profesi keinsinyuran mendorong Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas program baru untuk Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI). Program tersebut pertama kali dikenalkan kepada publik melalui Open House SIMT.
Salah satu dosen pengajar PSPPI ITS, Prof Ir Ridho Ridhoaji ST MT PhD IPM ASEAN Eng menjelaskan, program reguler yang dicetus oleh SIMT ITS ini merupakan tindak lanjut atas adanya perubahan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 39 Tahun 2022 mengenai profesi keinsinyuran.
PS PPI ini, timpal Ridho, memiliki dua program pilihan bagi calon pendaftar, yakni program reguler dan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). “Perbedaan kedua program ini hanya dititikberatkan kepada kualifikasi calon mahasiswa sesuai peraturan yang berlaku,” ujarnya dalam gelaran yang dilaksanakan secara daring, Jumat (9/12) lalu tersebut.
Kualifikasi pendaftar program reguler yang diterima adalah lulusan sarjana teknik, sarjana terapan teknik, sarjana pendidikan teknik, dan sarjana bidang sains yang setara dengan sarjana teknik. “Proses penyetaraan tersebut dapat dilakukan melalui program penyetaraan SIMT ITS untuk mendapatkan pengalaman kerja di bidang keinsinyuran minimal tiga tahun,” paparnya
Sementara itu, program RPL diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang merupakan lulusan sarjana teknik atau sarjana terapan teknik yang memiliki pengalaman kerja di bidang keinsinyuran minimal dua tahun. “Karena memiliki dua program, PSPPI ini bersifat lebih fleksibel dan bisa diikuti siapapun yang memenuhi kualifikasi,” timpal dosen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut.
Dua program yang akan dijalankan pada periode pembelajaran semester genap 2022/2023 ini turut menyuguhkan kurikulum yang segar. Kurikulum ini meliputi 24 Satuan Kredit Semester (SKS) selama satu tahun pendidikan atau dua semester dengan fokus pembelajaran yang berbeda setiap semesternya.
Di semester satu, mahasiswa difokuskan untuk mengerti serta memahami secara mendalam mengenai ilmu profesi keinsinyuran. Sementara itu, di semester dua, mahasiswa akan lebih difokuskan pada praktik serta studi kasus keinsinyuran secara langsung di lapangan. “Kurikulum ini memang disesuaikan dengan status fresh graduate calon mahasiswa yang belum memiliki pengalaman kerja keinsinyuran,” tambah Ridho.
Ridho berharap, program ini mampu menjadi jembatan bagi calon mahasiswa untuk meneruskan pendidikannya di bidang profesi insinyur. “Saya berharap, program ini dapat mencetak lebih banyak tenaga profesi keinsinyuran yang mampu membantu pembangunan nasional,” tutupnya mengakhiri. (*)
Reporter: Nabila Hisanah Yusri
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan