Kampus ITS, ITS News – Guna tingkatkan mutu tani serta pemahaman masyarakat akan benih unggul, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan penanaman benih Tunas Karya Sepuluh Nopember (TKS)-234 di Desa Kebontunggul, Mojokerto. Dalam kegiatan tersebut, tim ini berhasil menanam ratusan ribu benih varietas jagung hibrida karya ITS dengan hasil panen melimpah.
Anggota tim KKN Abmas ITS ini, Muhammad Syifa Priatna, mengungkapkan bahwa varietas benih jagung yang ditanam ini merupakan produk benih hasil kolaborasi ITS dengan Koresko. Benih ini memiliki salah satu keunggulan yaitu dapat tumbuh di lahan kering. Untuk itu, tim KKN Abmas memilih Desa Kebontunggul yang cenderung kering sebagai tempat penanaman jagung TKS-234.
Adapun keunggulan lainnya dari TKS-234 ini sendiri yang memiliki pada daya tahan terhadap patogen. Patogen tersebut diantaranya adalah penyakit bulai jenis Peronosclerospora philippinensis dan Peronosclerospora maydis. “Ketahanan terhadap patogen sangat berdampak dengan hasil panen yang diperoleh oleh para petani,” ungkap Pria yang akrab disapa Priatna tersebut.
Akibat dari penanaman jagung TKS-234 ini, sedikit sekali jagung yang ketika dipanen berada dalam kondisi tidak layak konsumsi. Hal tersebut terbukti dari jumlah hasil panen yang melebihi satu ton. “Benih TKS-234 dapat mengantisipasi gagal panen yang biasa disebabkan oleh hama,” ungkap pria asal Jakarta tersebut.
Priatna melanjutkan, kegiatan yang dilaksanakan selama empat bulan sejak 24 April lalu ini terdiri atas beberapa tahapan. Tahap pertama adalah tahap dilakukannya penanaman di Desa Kebontunggul. Pada tahap ini, sebanyak 300 ribu benih ditanam di lahan seluas tujuh ribu meter persegi. Dengan memasukan tiga sampai empat benih dalam satu lobang, Priatna dan tim berhasil menanam benih tersebut di lebih dari 50 petak lahan milik Kepala Desa Kebontunggul.
Setelah tahap penanaman, tahap berikutnya merupakan tahap perawatan. Pada tahap ini, dilakukan pemberian pestisida, pupuk, dan nutrisi kepada petak di mana benih TKS-234 ditanam. Menurut anggota dari KKN Abmas yang terdiri atas 15 mahasiswa Departemen Biologi ITS angkatan 2022 itu, perawatan merupakan tahap yang penting dalam keberhasilan penanaman benih TKS-234 ini.
Tahap berikutnya merupakan tahap monitoring. Pada tahap ini, dilakukan pengecekan kondisi lingkungan seperti pH, panjang batang, panjang daun dan panjang klorofil di daun. “Kegiatan monitoring ini dilakukan secara rutin, yaitu dua minggu sekali untuk melihat progress dari benih yang tengah ditanam,” ungkap Pria Departemen Biologi Angkatan 2022 tersebut.
Setelah monitoring dan peninjauan waktu panen, dilakukan pemanenan jagung TKS-234 yang dipartisipasi oleh warga sekitar dan peserta KKN Abmas ITS. Kegiatan panen ini disambut hangat oleh para warga sekitar. “Respon warga sekitar terhadap kegiatan ini baik, bagus dan ramah, sehingga kegiatan berjalan dengan lancar,” ungkap Priatna. (*)
Reporter: Ahmad Farhan Alghifari
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan