ITS News

Jumat, 15 November 2024
21 Desember 2022, 07:12

PMM ITS Gelar Kontribusi Sosial Lewat Kearifan Lokal

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Salah satu mahasiswa PMM saat mengenalkan kearifan lokal kepada siswa SDN Sidotopo Wetan V, Surabaya

Surabaya, ITS News — Sebagai keberlanjutan eksekusi Modul Nusantara pada program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) II Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), para mahasiswa ajarkan kearifan lokal nusantara kepada murid SDN Sidotopo Wetan V, Surabaya. Kegiatan kontribusi sosial ini sekaligus menjadi salah satu rangkaian penutupan PMM II ITS.

Dosen pengampu Modul Nusantara PMM II ITS, Iska Desmawati SSi MSi menuturkan, pengenalan kearifan lokal dijadikan salah satu fokus bahan ajar guna memberikan wawasan terkait kebhinekaan kepada para siswa di tingkat dasar. Isma menilai, jenjang SD merupakan tingkatan paling ideal untuk mengeksekusi pengenalan budaya nusantara. “Secara garis besar, di fase ini, rasa ingin tahu siswa sangat tinggi sehingga lebih mudah untuk diberikan pelajaran baru,” ujarnya.

Dosen Departemen Biologi ITS ini menuturkan bahwa para mahasiswa mengenalkan kebudayaan daerahnya masing-masing melalui poster yang telah disusun sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, Iska menuturkan bahwa terdapat beberapa kelompok yang bertugas di kelas yang berbeda. “Selain menjelaskan materi, ada kelompok yang juga memutarkan video dan mengajarkan praktik budaya daerah, salah satunya tari Tor-tor dari Sumatera Utara,” akunya.

Antusiasme para siswa saat mengikuti sesi materi yang diberikan oleh mahasiswa PMM

Peserta PMM II ITS, Fitri Andriyani Tarigan mengungkapkan bahwa kegiatan yang berlangsung pada lima SD yang berbeda ini mendapat respon positif baik dari pihak sekolah maupun para murid. Menurut Fitri, antusiasme yang diterima berhasil menjadi kebanggaan tersendiri baginya. Ia menilai kegiatan ini merupakan langkah tepat untuk menutup serangkaian kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilaksanakan selama satu semester di ITS.

Terakhir, mahasiswi Universitas HKBP Nommensen Medan ini mengatakan, pengajaran yang diberikan dapat menjadi upaya peningkatan pengetahuan serta rasa menghargai budaya daerah lain kepada siswa. Ia berharap, nilai yang dituju turut membawa dampak positif bagi pelestarian budaya kearifan lokal nusantara. “Semakin banyak budaya yang dikenalkan, maka akan semakin tinggi pula toleransi yang bisa ditanamkan,” tandasnya. (*) 

 

Reporter: Shafa Annisa Ramadhani
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya

Berita Terkait