ITS News

Jumat, 15 November 2024
26 Desember 2022, 16:12

Majukan Perekonomian, KKN ITS Kembangkan Potensi Hasil Laut

Oleh : itssil | | Source : ITS Online

Tim KKN ITS yang terdiri dari mahasiswa departemen Aktuaria saat menilik UMKM Bunda

Kampus ITS, ITS News — Inovasi strategi produksi yang tepat dapat meningkatkan mutu dan tingkat perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).  Seperti halnya terkait diversifikasi produk dan penerapan teknologi tepat guna. Untuk itu, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan pendampingan pada UMKM di wilayah Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya.

Dikenal sebagai negara maritim, Indonesia lekat dengan potensi kekayaan berbagai komoditas hasil laut. Anggota tim KKN, Alief Athaghaly mengungkapkan bahwa UMKM yang terletak pada wilayah pesisir dengan produk utama olahan ikan laut terdampak tantangan lesunya perekonomian pasca pandemi. “Hal tersebut terjadi karena kurangnya penyerapan teknologi tepat guna untuk efisiensi produksi,” terangnya.

Adapun implementasi teknologi yang diberikan tim KKN berupa rancang bangun peralatan produksi yaitu frying pan, steamer, dan kompor dua tungku. Menurut Alief, efisiensi pada frying pan sendiri terletak pada bentuknya yang datar dan lebar sehingga panas dihantarkan dengan baik. “Dengan begitu, hanya perlu menggunakan sedikit minyak sehingga meningkatkan kualitas makanan olahan,” jelasnya.

Abon ikan asap sebagai bentuk diversifikasi produk hasil optimasi potensi hasil laut UMKM Bunda

Sementara itu, lanjut Alief, apabila menggunakan steamer nantinya makanan yang dimasak menjadi lebih matang secara merata sehingga tidak ada bagian yang masih mentah. Steamer membutuhkan daya listrik yang besar, namun dapat diminimalisir dengan penambahan lapisan. Ditambah lagi, kandungan nutrisi juga lebih terjaga karena makanan dipanaskan dalam suhu yang rendah dalam waktu tertentu.

Bukan tanpa alasan, penggunaan alat tersebut ditujukan untuk mengoptimalkan potensi diversifikasi produk olahan ikan asap. Mengenai target UMKM utamanya, imbuh Alief, tim KKN menyasar usaha yang dikelola oleh kelompok istri nelayan daerah Kenjeran yakni UMKM Bunda. “Sehingga nantinya bisa muncul produk baru dari olahan ikan asap seperti daging burger, kerang, nugget, ataupun sushi,” terang mahasiswa Departemen Aktuaria ITS tersebut.

Praktik pemeragaan pengolahan ikan menjadi produk olahan burger

Tak hanya menargetkan optimasi produksi, tim KKN ITS juga melakukan pelatihan pemasaran kepada pelaku UMKM. Menurut tim bimbingan Dr Drs Soehardjoepri MSi, pelatihan e-marketing dengan ponsel cerdas perlu digalakkan dan selanjutnya dilakukan pemantauan agar pelaku usaha dapat beradaptasi dengan teknologi. “Kami juga memberikan pendampingan untuk menggunakan media sosial seperti YouTube dalam rangka branding produk UMKM,” jelas mahasiswa Angkatan 2019 tersebut.

Bersama tim KKN lainnya, Alief berharap setelah pengadaan alat dan pelatihan kepada mitra, potensi pasar wilayah sekitar dapat terangkat. “Dengan begitu UMKM masyarakat dapat membantu perekonomian setempat,” pungkasnya penuh harap. (*)

 

Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Astri Kusumaningtyas

Berita Terkait