Kampus ITS, ITS News – Limbah minyak jelantah merupakan salah satu limbah berbahaya yang mampu menyebabkan pencemaran lingkungan. Mengatasi masalah tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Departemen Manajemen Bisnis ITS berhasil menerapkan jasa jual beli minyak jelantah kepada para pelaku usaha Kampung Tempe Tenggilis.
Ketua tim KKN, Salsabila Au’maylia Mutmainah menyampaikan bahwa para pelaku usaha Kampung Tempe Tenggilis sering mengabaikan dampak limbah minyak jelantah yang dibuang langsung ke saluran air. Ia menyebutkan, hal ini akibat kurangnya pemahaman serta edukasi para pelaku usaha terkait cara pengelolaan limbah minyak jelantah dengan benar.
Perempuan yang akrab disapa Salsa ini menerapkan bisnis sociopreneur dalam mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah pada Kampung Tempe Tenggilis. Bisnis bernama Dolmin.id ini merupakan jasa pengambilan dan pengantaran limbah minyak jelantah yang berasal dari para pelaku usaha. Nantinya, limbah minyak jelantah akan dijual kepada pihak ketiga atau perusahaan yang mengolah minyak jelantah.
Terdapat beberapa ketentuan untuk menggunakan jasa Dolmin.id ini. Salsa menjelaskan bahwa para pelaku usaha Kampung Tempe Tenggilis menghubungi tim Dolmin.id terlebih dahulu untuk menentukan tanggal pengambilan. Setelah itu, tim Dolmin.id akan mengambil minyak jelantah menggunakan motor ataupun mobil pickup. Terakhir, tim Dolmin.id akan menyerahkan minyak jelantah kepada pihak ketiga.
Jasa Dolmin.id memiliki keunggulan seperti tarif pengambilan minyak jelantah yang cukup murah. Dalam satu kali pengambilan, jasa Dolmin.id mematok harga Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu per liter minyak jelantah. Dengan keunggulan tersebut, perempuan asal Kediri ini menyampaikan bahwa jasa Dolmin.id cukup efektif dalam mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah pada Kampung Tempe Tenggilis.
KKN yang diselenggarakan sejak bulan Mei hingga Oktober ini melibatkan tujuh mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis antara lain Dandy Primawan, Nur Aini, Atia Rochmani Putri, Salsabila Au’maylia Mutmainah, Alvira Nessia Putri, Dhiyaa Safira Hamidah, dan Nadien Amirah. Selain itu, KKN ini juga melibatkan 20 pelaku UMKM Kampung Tempe Tenggilis.
Dalam rencana kedepan, Salsa mengungkapkan akan mulai bekerja sama pelaku bisnis kuliner seperti restoran atau Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menerapkan jasa Dolmin.id. Selain itu, Salsa juga menyampaikan akan menerapkan jasa Dolmin.id kepada kampung-kampung industri lainnnya di Kota Surabaya.“Dengan begitu, Dolmin.id dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah pencemaran lingkungan,” tutupnya.(*)
Reporter: Regy Zaid Zakaria
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan