Kampus ITS, ITS News — Guna meredam dampak buruk yang dihasilkan oleh bencana, dibutuhkan tahap preventif yang baik. Berangkat dari hal tersebut, Pakar Kebencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Adjie Pamungkas ST MDev Plg PhD membeberkan pentingnya manajemen risiko bencana sebagai suatu elemen yang harus dipahami seluruh lapisan masyarakat.
Manajemen risiko bencana adalah suatu tindakan yang dilakukan guna mengurangi dampak buruk dari suatu bencana. Adjie berujar, dengan adanya langkah ini, diharapkan dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa. “Adanya hal tersebut juga dapat mengurangi kerusakan yang ditimbulkan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota ITS ini mengungkapkan bahwa manajemen risiko bencana ini amat penting diterapkan di negara yang terletak di wilayah rawan bencana alam, seperti Indonesia. Ironisnya, saat ini manajemen risiko bencana masih belum optimal, sehingga kerusakan yang timbul akibat bencana alam di Indonesia masih cukup besar.
Terdapat beberapa tahapan manajemen risiko bencana. Dimulai dari rencana mitigasi sebagai tahap preventif, lalu dilanjutkan dengan tahap peringatan dini. Kemudian, ada tahapan proses evakuasi ketika bencana sudah terjadi serta tahap pemulihan pasca bencana guna memperbaiki infrastruktur yang terdampak.
Saat ini, kurangnya atensi masyarakat pada tahap preventif suatu bencana menjadi salah satu faktor yang menghambat optimalisasi sistem . Masyarakat Indonesia, khususnya, masih banyak yang hanya fokus pada tindakan saat dan pasca terjadi sebuah bencana. Padahal, tahap sebelum terjadi bencana merupakan salah satu tahap krusial yang dapat mengurangi dampak bencana secara signifikan.
Selain memperkirakan dan mengurangi dampak dari suatu bencana, tahap penanggulangan sebelum bencana ini juga merupakan langkah untuk melakukan perencanaan penanggulangan ketika suatu bencana terjadi. “Sehingga ketika terjadi suatu bencana, kita sudah siap dengan apa yang harus dilakukan,” tukas Adjie pada kegiatan ITS Disaster Education 2, Jumat (23/12).
Sebagai upaya preventif, Adjie pun menyarankan masyarakat untuk mengasuransikan properti mereka. Hal tersebut penting karena dapat mengurangi kerugian yang ditimbulkan dari suatu bencana. Tak berhenti di situ, ia juga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan tas darurat di tiap rumah sebagai tempat menyimpan dokumen penting sebelum bencana terjadi.
Tak hanya itu, tahapan preventif juga ditujukan untuk mempermudah proses penanggulangan saat terjadi bencana, salah satunya adalah penyediaan jalur evakuasi. Dengan demikian, proses evakuasi dapat berjalan dengan lancar.
Jadi, dari beberapa manfaat yang diperoleh dari pemahaman manajemen risiko bencana sudah sepatutnya hal tersebut bisa diterapkan pada masyarakat luas. “Semoga kedepannya akan makin banyak yang sadar mengenai tahap preventif penanggulangan bencana,” pungkas Adjie antusias. (*)
Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan