Kampus ITS, Opini — Kesehatan mental terkadang dianggap enteng oleh banyak orang dibandingkan dengan kesehatan fisik. Jika ditanya manakah dari kedua hal tersebut yang lebih penting? maka menurut badan kesehatan masyarakat nasional di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), keduanya sama penting. Lalu bagaimana cara kita memperbaiki kesehatan mental?
Selaras dengan CDC, Canadian Mental Health Organization (CMHA) juga menjelaskan bahwa kesehatan mental secara fundamental terkait dengan kesehatan fisik begitu pula sebaliknya. CDC turut mengungkapkan, berolahraga seperti berlari pagi, berenang, dsb, dapat menurunkan resiko penyakit kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan, dan juga membuat suasana hati kita lebih senang.
Hal ini dibuktikan pada sebuah publikasi oleh Mental Health Foundation yang menyebutkan, kelenjar pituitari dan hipotalamus di dalam otak mengeluarkan endorfin. Hormon ini dikeluarkan untuk mengurangi rasa sakit dan stres, dan juga untuk meningkatkan rasa baik secara keseluruhan.
Selain itu, Ketika seseorang merasa sehat dan bugar, maka secara tidak langsung tingkat kepercayaan diri mereka akan meningkat. Sensasi pencapaian yang dirasakan oleh seseorang saat berolahraga membuat orang tersebut lebih puas dan senang terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, ia memiliki suasana hati yang lebih positif.
Suasana hati yang positif juga dapat dicapai melalui olahraga dengan cara meningkatkan fungsi kognitif otak. Dari membangun kecerdasan hingga memperkuat daya ingat, olahraga meningkatkan fungsi kognitif otak dalam beberapa cara.
Sebuah studi mengindikasikan bahwa olahraga membuat sel-sel otak baru dalam sebuah proses bernama neurogenesis yang mana proses ini meperkuat performa otak. Olahraga juga mencegah penurunan kognitif dan kehilangan memori dengan cara memperkuat daerah hipokampus, sebuah struktur kompleks di otak yang bertanggungjawab untuk menangani ingatan dan pembelajaran.
Secara garis besar, kita dapat menyimpulkan bahwa berolahraga tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, melainkan juga kesehatan mental baik secara langsung maupun tidak langsung dengan berbagai cara. Olahraga mengeluarkan hormon endorfin, memperbaiki suasana hati melalui rasa pencapaian, meningkatkan fungsi kognitif otak, dan bahkan memperbaiki kualitas tidur. Hal ini semua tentu bagus, tetapi bagaimana cara kita memulainya?
Konsistensi dan komitmen dalam berolahraga merupakan salah satu kunci dalam mencapai tujuan kesehatan yang diinginkan. Jumlah waktu yang direkomendasikan untuk berolahraga adalah 2,5 jam per minggu, atau sekitar 21 menit setiap hari. Jumlah ini mungkin terdengar menakutkan pada awalnya, tetapi terdapat banyak cara untuk berolahraga dengan menyenangkan.
Tanyakan diri sendiri jenis olahraga apa yang anda sukai, lalu tetapkan komitmen dan target untuk olahraga tersebut. Hal pertama yang bisa dilakukan adalah, tetapkan sebuah jadwal olahraga yang rutin. Jadwal olahraga yang dibuat tidak harus terlalu intensif atau ambisius. Mulailah dengan kecil, lalu perlahan-lahan tingkatkan intensitas ataupun waktu olahraga. Menetapkan jadwal atau target olahraga yang tidak realistis justru dapat mematahkan semangat, bukan sebaliknya.
Menetapkan komitmen dalam berolahraga mungkin bukanlah suatu hal yang mudah. Salah satu tips untuk berkomitmen dalam hal ini adalah untuk berolahraga bersama seorang teman yang dapat mendukung kemajuan anda. Berolahraga bersama seorang teman dapat memotivasi anda untuk menetapkan komitmen hingga lama-kelamaan, mungkin tanpa sadari, anda telah menjadikan olahraga sebagai suatu kebiasaan positif yang tak terpisahkan lagi. (*)
Ditulis oleh:
Kevin Bahari Pratama
Mahasiswa S-1 Departemen Teknik Sistem dan Industri
Angkatan 2022
Reporter ITS Online
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,