ITS News

Minggu, 29 September 2024
13 Februari 2023, 20:02

ITS Inovasikan Atap Paranet Otomatis untuk Tanaman Hidroponik

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Jesica dan rekan timnya pada program Kerja Kuliah Nyata (KKN) di Desa Pulorejo, Mojokerto

Kampus ITS, ITS News – Kurang optimalnya hasil pertanian hidroponik di Desa Pulorejo melahirkan banyak keresahan bagi para penggiat lahan. Berangkat dari keresahan tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan alat bantu otomatis atap paranet guna mengoptimalkan hasil pertanian tanaman hidroponik. 

Mahasiswi Departemen Teknik Mesin Industri, Jesica Zalsa Amalia Molle, menuturkan bahwa inovasi yang mereka lakukan ini lahir dari berbagai permasalahan yang menghantui para petani di Desa Pulorejo. “Salah satu masalah utamanya ialah banyaknya sinar matahari yang masuk pada tanaman hidroponik,” ungkapnya.

Jesica melanjutkan, banyaknya sinar matahari tersebut memberikan dampak buruk pada tanaman hidroponik. Ia menjelaskan bilamana intensitas matahari yang terlalu tinggi dapat membuat tanaman hidroponik layu dan tidak berbunga secara sempurna. “Untuk itulah, kami menciptakan alat ini (alat bantu otomatis atap paranet, red),” terang Jesica.

Lebih lanjut, Jesica membeberkan bahwa alat bantu otomatis atap paranet yang mereka rancang berfungsi untuk membantu mengontrol sinar matahari yang masuk. “Untuk menciptakan alat ini, kami melalui tiga proses, yaitu proses pembuatan, proses manufaktur, dan proses uji coba,” beber mahasiswa yang pernah menjadi asisten Laboratorium Manufaktur Departemen Teknik Mesin Industri tersebut.

Pada proses pembuatan, Jesica dan rekan-rekannya memulai dengan membuat desain dan menentukan berbagai material yang akan menyokong alat rancangan mereka. Alat-alat yang digunakan antara lain, motor stepper, sensor hujan, paranet, batang besi assental, laher roda, dan berbagai komponen pendukung lainnya.

Desain alat bantu otomatis atap paranet untuk mengoptimalkan pertanian tanaman hidroponik

Berbagai material tersebut kemudian digabungkan dalam proses manufaktur. Pada proses tersebut, Jesica dan tim mulai menyusun kerangka motor stepper juga kaki-kaki yang akan menopang alat buatannya. “Kami juga melakukan beberapa penyesuaian kerangka, seperti menyesuaikan lebar alat dengan lebar paranet sehingga kokoh dan optimal,” papar perempuan asal Jember itu.

Setelah alatnya siap, proses pengerjaan alat dilanjutkan dengan uji coba. Mahasiswi angkatan tahun 2020 ini melantaskan bahwa selama melangsungkan uji coba, ia dan timnya tak ayal menemui kegagalan. “Saat melakukan uji coba, kami sempat gagal karena alat tidak dapat terkoneksi ke perangkat kami,” imbuhnya.

Namun, di balik kegagalan dan berbagai uji coba yang dilakukan, usaha mereka berhasil membuahkan hasil. Alat yang Jesica dan tim rancang disambut baik oleh masyarakat Desa Pulorejo dan telah dimanfaatkan secara optimal. “Kami turut senang alat rancangan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami berhasil memberi kebermanfaatan,” pungkas Jesica dengan bangga. (*)

 

Reporter: Hibar Buana Puspa
Redaktur: Yanwa Evia Java

 

Berita Terkait