ITS News

Jumat, 22 November 2024
18 Februari 2023, 00:02

Kemenkes Tinjau Kesiapan ITS Buka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan

Oleh : adminits | | Source : -

Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Dra Hj Oos Fatimah Rosyati MKes (hijab kuning) mencoba mikroskop di lab Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

Kampus ITS, ITS NewsKementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan peninjauan kesiapan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terkait rencananya untuk membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan. Kunjungan guna verifikasi di kampus ITS tersebut diwakili tim rombongan yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI Drg Arianti Anaya MKM, Jumat 17/2).

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan bahwa pendirian Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS dilatarbelakangi oleh kurangnya jumlah dokter di Indonesia. Menurut standar World Health Organization (WHO), idealnya seorang dokter melayani seribu orang.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kanan) saat presentasi kesiapan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS bersama Dirjen Tenaga Kesehatan Drg Arianti Anaya MKM (tengah) dan Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Dra Oos Fatimah Rosyati MKes (kiri)

Namun kenyataannya, lanjut rektor yang akrab disapa Ashari ini, jumlah dokter di Indonesia masih belum memenuhi kriteria tersebut. Saat ini, Indonesia hanya memiliki 170.000 dokter, sehingga masih dibutuhkan 100.000 dokter untuk memenuhi kebutuhan tersebut. “Dari data Direktorat Pendidikan Tinggi, tiap tahunnya Indonesia meluluskan sekitar 4.500 dokter baru,” tambah guru besar Teknik Elektro ITS ini.

Sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia, menurut Ashari, ITS tentu ingin turut berkontribusi guna memenuhi kebutuhan dokter tersebut. Tak hanya ingin mencetak lulusan dokter, ITS juga ingin meluluskan dokter yang melek teknologi. “Karena ketika kedokteran dikolaborasikan dengan teknologi akan bisa membawa perubahan yang besar,” tandasnya optimistis.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng bersama Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Dra Hj Oos Fatimah Rosyati MKes mengamati inovasi sivitas akademika ITS

Hal tersebut diamini oleh Drg Arianti Anaya MKM. Menurutnya, kolaborasi antara teknologi dengan dunia kedokteran akan sangat baik sekali. Alat kesehatan di Indonesia 95 persen di antaranya adalah masih hasil impor. Tentu saja hal tersebut cukup ironis mengingat banyaknya insinyur dan juga dokter yang kompeten di Indonesia.

Setelah diberi paparan melalui presentasi di Gedung Rektorat, tim dari Kemenkes ini juga diajak untuk mengunjungi langsung gedung Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS yang telah disiapkan. Rektor ITS mendampingi langsung tim Kemenkes untuk melakukan verifikasi pada sarana prasarana yang dimiliki oleh Fakultas Kesehatan dan Kedokteran ITS tersebut.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kanan) mendampingi tim Kemenkes RI melakukan visitasi ke salah satu lab di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

Tak hanya itu, Arianti juga mengapresiasi tekad dan keseriusan ITS dalam membuka fakultas baru ini. Menurutnya, ITS memiliki peluang yang cukup besar untuk membuka dan mengembangkan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ini. Arianti juga memberi wejangan agar ITS juga bisa berkontribusi dalam memproduksi alat kesehatan yang dibutuhkan Indonesia.

Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kiri) mendampingi tim Kemenkes RI melakukan visitasi ke salah satu lab di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

Pada akhir acara, Ashari menyampaikan bahwa ITS akan terus menyempurnakan persiapannya dalam membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan tersebut. “Semoga adanya Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ini dapat berkontribusi pada dunia kedokteran di Indonesia,” pungkasnya. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Mohammad Febryan Khamim

Berita Terkait