Kampus ITS, ITS News — Terbatasnya suplai listrik dan cuaca tak menentu di musim hujan, membuat petani stroberi di Desa Wisata Stroberi Pandanrejo kesulitan dalam menjaga kualitas dan kuantitas hasil budidaya stroberi sebelum didistribusikan ke konsumen. Berangkat dari permasalahan tersebut, tim KKN ITS berikan bantuan berupa perancangan smart greenhouse yang memungkinkan buah stroberi tumbuh di kondisi apapun.
Diketuai oleh mahasiswa Departemen Fisika, Qatrunada Riauwindu, timnya turut merancang sistem smart greenhouse yang dilengkapi dengan sensor suhu serta kelembaban dari udara dan tanah. Sensor tersebut akan berusaha untuk mengkondisikan lingkungan di dalam greenhouse agar mencapai keadaan ideal untuk pertumbuhan stroberi, yaitu pada suhu 18 hingga 20 derajat celsius dan kadar kelembaban 80 hingga 90 persen. “Bila sensor mendeteksi suhu melebih kondisi ideal, maka secara otomatis suhu akan diturunkan hingga suhu berada di titik ideal,” jelas lelaki asal Bekasi ini.
Lebih dalam, seluruh sisi smart greenhouse dilapisi dengan plastik UV untuk melindungi tanaman dari paparan radiasi matahari secara langsung. Tak hanya itu, dipasang pula humidifier yang menunjang pengkondisian suhu dan kelembaban greenhouse. Inovasi ini juga memungkinkan penyinaran sepanjang hari untuk keperluan fotosintesis tumbuhan dengan sensor cahaya serta penyiraman otomatis.
Masih dalam pemasangan teknologi dalam greenhouse, dipasang pula sensor yang akan menilai kematangan tanaman yang ada di dalamnya. “Ada pula sensor yang mampu melihat kematangan buah berdasarkan warna dan mengukur ketinggian tanaman untuk menganalisa pertumbuhan tanaman,” ungkap mahasiswa ITS angkatan 2019 ini.
Untuk mendukung alat-alat elektronik tersebut berjalan setiap waktu, tim KKN ITS ini memasang enam buah panel surya dengan total kapasitas 600 watt. Qatrunada menuturkan bahwa material yang dipilih untuk panel surya tersebut adalah tipe monocrystalline dengan efisiensi hingga 15 sampai 20 persen. “Aliran listrik ini utamanya digunakan untuk cold storage bagi stroberi yang sudah matang agar tidak cepat membusuk,” terangnya.
Tim KKN ITS yang dibimbing oleh Dr Arief Bustomi SSi MSi ini mendapat respon positif dari masyarakat sekitar karena bantuan listrik ini dapat memperbaiki kualitas buah hingga sampai ke tangan konsumen serta sistem greenhouse memungkinkan buah tetap tumbuh tanpa dipengaruhi kondisi alam. “Semoga dengan bantuan yang kami berikan secara ikhlas ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat kecil untuk perkembangan bangsa yang lebih baik,” tuntasnya. (*)
Reporter: Frecia Elrivia Mardianto
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif
Kampus ITS, ITS News – Perayaan Natal merupakan momen istimewa bagi umat kristiani yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar pameran karya mahasiswa yang