ITS News

Jumat, 15 November 2024
19 Maret 2023, 08:03

Kisah Haru Sang Ibu Wakili Wisuda Mendiang Putra

Oleh : itssal | | Source : ITS Online

(dari kiri) Dekan FTSPK, Dr Ir Rachmawati MT, kakak dan sang ibunda mendiang Boby, serta Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat penyerahan ijazah wisudawan almarhum Fashan Boby Nurmahdi

Kampus ITS, ITS News – Prosesi wisuda ke-127 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membawa suasana mengharukan bagi para wisudawan dan wisudawati. Tak terkecuali bagi ibunda Fashan Boby Nurmahdi yang hadir pada acara pengukuhan mewakili sang mendiang putranya. Tangis haru dan bangga terpancar dari manik mata kala menerima ijazah sarjana mendiang putra bungsunya itu.

Ditemani si Sulung, Endah Rochani berjalan dengan kepala tegap di atas panggung dan disambut salam hangat dari rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng. Nama mendiang dengan sapaan Boby itu bergema di dalam GOR Futsal Pertamina ITS. Riuh tepuk tangan hadirin turut menyertai momen menyentuh hati tersebut. 

Keberhasilannya dalam menamatkan di Departemen Teknik Geomatika pada Sabtu (18/3) membuat Endah kembali mengenang perjuangan Boby. Ia mengungkapkan, semangat Boby saat menjalani kehidupan kampus tak hanya sebatas dalam berkuliah tetapi juga dalam berorganisasi. 

Endah berujar bahwa jiwa kepemimpinan yang ada pada diri Boby sedari belia ditunjukan pada keaktifannya di Himpunan Mahasiswa Teknik Geomatika (HIMAGE) ITS. Kala itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Finansial Bidang Kesejahteraan Mahasiswa.  

Lanjut bercerita, di masa terakhirnya berkuliah almarhum sangat gigih dalam menyelesaikan tugas akhir. Mendiang Boby selalu membawa laptop dan mengerjakan tugas akhirnya meskipun dirawat di rumah sakit. “Sampai sebelum meninggal pun, ia tetap berusaha hingga akhir,” ungkapnya penuh bangga. 

Limpahan dukungan tercurah dari kedua orang tua dan kakak mendiang Boby di tengah perjuangannya dalam menyandang gelar sarjana. Tak pernah sedikitpun keluarga almarhum absen mendampingi hingga akhir hayatnya. “Kami selalu ada di samping mendiang hingga napas terakhirnya,” tutur Endah.

Mendiang Fashan Boby Nurmahdi setelah seminar proposal Tugas Akhir

Sepeninggal Boby, Endah mengenang bagaimana kedekatannya dengan sang putra semasa hidup. Di balik sifat almarhum yang pendiam, Endah tahu betul perangai putranya yang selalu totalitas dalam setiap hal yang dijalani. “Setelah 22 tahun berlalu, saya menyadari betapa dekatnya hubungan kami,” kenang Endah dengan senyum kecil terpancar.

Pencapaian mendiang Boby dalam menyandang gelar sarjana sudah sepatutnya dapat memantik api semangat mahasiswa kampus perjuangan. Endah berharap, kisah almarhum dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan yang memperjuangkan hal serupa. “Jika mendiang Boby di tengah sakitnya mampu menuntaskan studinya, tentu rekan lain juga bisa,” pungkasnya. (*)

 

Reporter : Aghnia Tias Salsabila
Redaktur : Fatima Az Zahra

Berita Terkait