ITS News

Minggu, 29 September 2024
05 April 2023, 08:04

ITS Kuatkan Penggunaan Biopestisida dan Biofertilizer

Oleh : itsgan | | Source : ITS Online

Kampus ITS, ITS News – Permasalahan klasik para petani seperti hama dan mahalnya pupuk masih menjangkit hingga sekarang. Melihat hal tersebut, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membantu para petani Desa Joho lawan hama dengan pembuatan biopestisida yang dikombinasikan biofertilizer Berbasis zero-waste.

Koordinator tim KKN ini, Nurul Kholisah, menjelaskan bahwa bahaya akan serangan hama sangatlah besar. Hama menjadi salah satu faktor yang sering menurunkan produksi dan mutu tanaman, serta merugikan usaha petani. Untuk melawan hama, biasanya digunakan pupuk atau pestisida kimia yang relatif mahal dan memberi bahaya ke hasil panen petani. “Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kami mendampingi (petani, red) dalam membuat biopestisida dan biofertilizer ini,” terang Nurul.

Mahasiswa KKN Abmas ITS sedang mempersiapkan bakteri di laboratorium Teknik Kimia ITS yang akan dicampurkan ke limbah air kelapa tua

Koordinator tim KKN ini, Nurul Kholisah, menjelaskan bahwa bahaya akan serangan hama sangatlah besar. Hama menjadi salah satu faktor yang sering menurunkan produksi dan mutu tanaman, serta merugikan usaha petani. Untuk melawan hama, biasanya digunakan pupuk atau pestisida kimia yang relatif mahal dan memberi bahaya ke hasil panen petani. “Untuk menyelesaikan masalah tersebut, kami mendampingi (petani, red) dalam membuat biopestisida dan biofertilizer ini,” terang Nurul.

Tim ini meramu biopestisida tersebut dengan memanfaatkan limbah air kelapa tua. Air kelapa tua yang didapatkan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) warga sekitar akan dikombinasikan dengan empat bakteri yang didapatkan dari laboratorium Teknik Kimia ITS.

Demonstrasi Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) oleh mahasiswa KKN

Nurul  mengungkapkan para petani sangat antusias terhadap kegiatan KKN Abmas ini. Mahasiswa Departemen Teknik Kimia ini menuturkan, para petani sebelumnya tidak mengetahui bahwa air kelapa dapat diolah menjadi biopestisida. “Maka dari itu, saat sesi pemaparan materi, para petani sangat aktif dalam mencari tahu mengenai pembuatan biopestisida,” jelas Nurul.

Tidak hanya biopestisida, tim ini juga turut membantu mempelopori penggunaan biofertilizer pada lahan petani Desa Joho. Nurul menyebutkan biofertilizer ini merupakan produk pupuk organik cair (POC) dari kegiatan KKN sebelumnya. POC yang disebut POC ITS Green ini merupakan pupuk dari limbah yang murah dan melimpah serta telah memenuhi standar mutu Kementerian Pertanian.

Selain mengajari pembuatan biopestisida dan penggunaan biofertilizer, dilakukan pura pencerdasan kepada petani Desa Joho dalam memerangi hama. Dosen pembimbing tim KKN abmas,  Dr Eng Raden Darmawan ST MT, menuturkan beberapa materi yang disampaikan diantaranya pembuatan pupuk cair berbasis organik, serta implementasi konsep zero waste dan circular economy.

Penyerahan produk Biopestisida dan Pupuk Organik Cair oleh Dr Eng Raden Darmawan ST MT kepada Bapak Miftachul Amin selaku tuan rumah mitra KKN Abmas

Ia mengatakan bahwa program ini berjalan selama empat bulan hingga Oktober 2022. Adapun kegiatan KKN abmas ini mengikutsertakan sepuluh mahasiswa dari Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Sains dan Analitika Data.

Terakhir, tim KKN abmas ini juga menghibahkan sebuah greenhouse kepada Kelompok Tani Mapan Dusun Batu. Mewakili tim KKN Abmasnya, Nuruk mengakui para petani dan perangkat Desa Joho sangat kooperatif dan antusias. “Semoga para petani dapat terbantu dan meningkatkan produktivitas lahan petani,” pungkas Nurul. (*)

 

Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal

Berita Terkait