ITS News

Jumat, 15 November 2024
11 April 2023, 08:04

Siskal ITS Gelar Kuliah Tamu Bahas Pengembangan Kapal Selam

Oleh : itsojt | | Source : ITS Online

Foto bersama para peserta seminar Submarine Design Overview yang bertempat di Aula BG Munaf, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS

Kampus ITS, ITS News — Dukung potensi pengembangan kapal selam di Indonesia, Laboratorium Marine Manufacturing and Design, Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gelar kuliah tamu yang bertajuk Submarine Design Overview. Gelar wicara tersebut berlangsung di Aula BG Munaf Fakultas Teknik Kelautan (FTK) ITS, Selasa (4/4). 

Dosen DTSP ITS, Dr Ahmad Baidowi ST MT menerangkan bahwa kegiatan ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta bahwa negara Indonesia sebagai negara maritim, masih tertinggal jauh dalam bidang Teknik Kapal Selam. Menanggapi kondisi tersebut, sambungnya, ITS akan turut membangun pusat riset tentang kapal selam yang pertama di Indonesia.

Sebagai langkah untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Baidowi menyampaikan kolaborasi triple helix yang baik antara pemerintah, akademisi, serta pihak industri sangat dibutuhkan. Demikian, dalam Kuliah Tamu ini Siskal ITS turut menghadirkan Skuadron Kapal Selam TNI AL sebagai perwakilan dari pemerintah dan perusahaan perancang kapal selam ternama, Nevesbu. Selain itu, PT PAL dan PT Adiluhung Saranasegara Indonesia juga turut hadir dalam acara ini. 

Komandan KRI Allugoro-405, Letkol Laut Topan Agung Yuwono sebagai perwakilan dari Skuadron Kapal Selam TNI AL mengungkapkan bahwa terdapat gap yang cukup besar antara para praktisi dan akademisi terkait sistem pengembangan kapal selam. Tidak bisa dipungkiri, sistem tersebut memang kompleks. “Namun, bukan tak mungkin untuk dapat mempersempit gap yang ada, sehingga dapat mempercepat pengembangan kapal selam di Indonesia,” tuturnya optimistis.

(dari kiri) Dr Ahmad Baidowi ST MT, Letkol Laut Topan Agung Yuwono, Albert Jurgens, dan Wahyu Schiks dari Nevesbu saat sesi diskusi perkembangan kapal selam militer di Indonesia

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Komersial Nevesbu, Albert Jurgens, menerangkan secara teknis bagaimana proses pengembangan kapal selam. Secara singkat setiap kapal selam akan terdiri dari tangki pemberat utama (main ballast tanks), bagian permukaan (surfaced), dan bagian yang terendam (submerged). Selama kuliah tamu berlangsung, Albert juga secara jelas menerangkan bagian-bagian penting dari kapal selam.

Salah satu bahasan penting yang menjadi fokus utama dalam pengembangan kapal selam adalah mengenai tekanan pada lambung kapal. Setidaknya terdapat beberapa aspek yang dapat dipertimbangkan dalam perancangan lambung kapal yaitu material yang digunakan, teknis produksi, dan tahap perakitan. “Aspek-aspek tersebut akan berpengaruh pada potensi keamanan, kekuatan, kedalaman menyelam, serta kemampuan mengubah kontrol di kedalaman pada kapal,” jelasnya.

Direktur Komersial Nevesbu, Albert Jurgens, saat menerangkan secara teknis salah satu komponen dari kapal selam

Lebih lanjut, Albert menuturkan bahwa sejak tahun 1990, produksi kapal selam telah mengalami pergeseran prioritas. Setelah terjadi perang dunia pertama, kapal selam telah beralih peran untuk menjadi alat utama dalam sistem pertahanan negara. “Tantangan kebutuhan kapal selam yang makin kompleks saat ini akan sangat menarik untuk dipelajari,” kesan arsitek ahli konstruksi kapal tersebut.

Terakhir, sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Albert, Baidowi berharap kepada seluruh pihak termasuk mahasiswa Siskal sendiri, agar dapat berpartisipasi dan berkontribusi dalam pengembangan studi tentang kapal selam. “Hal tersebut selaras dengan rencana ITS yang akan membangun Pusat Riset Kapal Selam pertama di Indonesia dalam waktu dekat ini,” pungkasnya mengakhiri. (*)

 

Reporter: Mifda Khoirotul Azma
Redaktur: Shinta Ulwiya 

Berita Terkait