Kampus ITS, ITS News — Departemen Desain Interior menjadi salah satu prodi di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang identik dengan kreativitas dan gagasan karya. Kali ini, klaim tersebut dibuktikan oleh mahasiswa semester empat melalui pameran furnitur yang berfokus pada perabot meja. Ekshibisi yang bertempat di Pakuwon City Mall ini dilaksanakan selama empat hari sejak Kamis (25/5).
Bertandang ke pameran ini, pengunjung akan disuguhkan dengan 17 ragam bentuk dan desain meja. Menariknya, semua bentuk meja yang ada merupakan hasil eksplorasi bentuk lipatan atau remasan kertas yang sudah dikerjakan oleh mahasiswa pada semester sebelumnya. Tak heran, setiap purwarupa meja yang dipamerkan memiliki bentuk unik dan tidak biasa.
Salah satu dosen penanggung jawab pameran, Onna Anieqo Tannada SDs MDs, bercerita bahwa proses di balik pembuatan desain meja ini tak kalah menarik. Mahasiswa ditugaskan untuk membawa selembar kertas yang dilipat atau diremas, lalu difoto dari berbagai sudut pandang. Sudut pandang terbaik akan digambar menjadi sketsa. “Misinya adalah mengubah sketsa remasan kertas menjadi meja yang bisa berdiri dan memiliki nilai estetika,” lanjutnya.
Dosen yang besar di Kalimantan tersebut menyebut pameran bertajuk Kertas ini merupakan pameran lanjutan yang dilakukan semester sebelumnya. Bedanya, ungkap Onna, jumlah meja yang dipamerkan jauh berkurang. Terdapat proses kurasi dari 80 menjadi 17 meja sesuai dengan proses pemilihan desain terbaik. “Desain meja yang dipamerkan pun melalui proses perkembangan menjadi lebih detail,” tambahnya.
Selanjutnya, Onna menyebut tujuan utama dari pameran ini sesuai dengan mata kuliah yang sedang dijalani oleh mahasiswa, yakni bisnis furnitur. Tidak berhenti pada proses merancang, mahasiswa juga dilatih untuk menemukan teknik pemasaran karya mereka. Selain itu, pameran ini juga bertujuan untuk mengicar pasar. “Artinya, mereka akan mencari tahu di segmen pelanggan mana produk meja mereka laku terjual,” jelasnya.
Berbagai tantangan pasti dihadapi oleh para mahasiswa dalam menyiapkan pameran ini. Selain tentang membuat desain meja, seorang desainer juga membutuhkan keterampilan berkomunikasi yang baik dalam menyampaikan desain yang ia miliki. “Contohnya ketika mahasiswa harus menerjemahkan gambar teknik kepada pengrajin,” sebut dosen kelahiran 1997 itu.
Terakhir, dengan menggencarkan pelaksanaan pameran di luar kampus, Onna memiliki harapan agar Departemen Desain Interior ITS semakin dikenal masyarakat. Selain itu, ia berharap melalui pameran ini dapat membentuk para mahasiswa menjadi desainer furnitur yang hebat dan mampu memasarkan produknya. “Dengan demikian mereka akan menjadi pebisnis furnitur yang cakap,” tandasnya.(*)
Reporter: Nurul Lathifah
Redaktur: Difa Khoirunisa
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan