Semarang, ITS News — Hari kedua Kontes Robot Indonesia (KRI) telah tiba, memancarkan atmosfer persaingan yang kental di antara para peserta. Setelah menunjukkan kecakapannya di berbagai kategori, tim yang mewakili Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil menembus babak perempat final dengan gemilang. Bahkan, empat dari enam tim KRI ITS yang bertanding pun lolos melangkah ke babak semifinal, mengokohkan posisi mereka sebagai pesaing tangguh pada Minggu (25/6).
Tuntas menjajal arena di babak perempat final dengan performa terbaiknya, tim KRI ITS tampak semakin menunjukkan pendiriannya sebagai juara bertahan. “Usaha mereka tidak sia-sia dengan pencapaian tersebut,” ujar Koordinator Pembina Tim KRI ITS, Muhtadin ST MT.
Dimulai dari divisi Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRBSI), tim IRIS dan tim Ichiro menunjukkan kepiawaiannya. Tim IRIS bersama tiga robotnya yakni Masimo, Meteo, dan Nadeo menjadi tontonan dan andalan di KRBSI – Beroda. Dengan manuver bola yang lincah disertai strategi terampil, Tim IRIS mampu mengalahkan Tim Zhafarul dari Universitas Muhammadiyah Malang dengan skor 3-1 dan maju ke babak semifinal.
Bersamaan di arena yang berbeda, Tim Ichiro di kategori KRBSI – Humanoid juga tak kalah memukau dengan aksinya. Robotnya yang bernama Hiro, Tomo, Miru, dan Siber mampu menggocek robot lawan sehingga sering kali menguasai bola. Dengan menguasai pergerakan bola, Tim Ichiro pun berhasil maju ke babak semifinal setelah mengalahkan lawan dengan skor 1-0.
Adapun dengan kecerdasan dalam merancang strategi permainan, Tim Rival berhasil membawa nama ITS masuk ke semifinal di divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI). Dengan pengembangan teknologi sistem penerimaan sinyal yang terbaru, Tim Rival berhasil menunjukan keunggulan atas perlawanan dengan Tim Botema dari Politeknik Negeri Malang. “Kami mengubah sistem dasarnya sehingga robot menjadi lebih baik dalam bergerak dan mengeksekusi strategi yang dirancang” sebut Tim Rival.
Berikutnya dari divisi Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Tim Risen menampilkan aksi yang luar biasa dengan menggunakan dua robot mereka, yaitu Chewbacca dan Yoda. Terpantau kedua robot tersebut mampu menguasai arena dan melemparkan sejumlah ring dengan tepat sasaran hingga menang telak dengan skor 90-30.
Melanjutkan penampilannya kemarin, robot Nina dan Zifa karya Tim Vi-Rose kembali memberikan tarian Gambang Semarang. Namun tidak semua berakhir sesuai yang diharapkan. Tim Vi-Rose bersama robotnya gagal memasuki babak semifinal di kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI). Meskipun begitu, Tim Vi-Rose mengakui kekalahan ini menjadi penjelas bagi mereka untuk lebih berkembang.
Sama seperti Vi-Rose, Tim Abinara-1 bersama robotnya pun gagal memasuki babak semifinal di kategori Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI). Tak berlarut dalam lara kegagalan, tim Abinara-1 tetap meyakini bahwa mereka telah mengerahkan kemampuan terbaiknya. Kekalahan ini semata-mata menguji kegigihan mereka untuk berjuang “Tahun depan kita akan kembali dengan lebih gagah,” tegas Tim Abinara-1.
Di akhir kesempatan, Muhtadin menjelaskan kepada tim ITS Online bahwa tim KRI ITS sangat siap untuk maju ke babak final dengan kekuatan yang ada. Menurut Muhtadin, tim lawan dari perguruan tinggi lain memang semakin canggih dan kuat. Kendati demikian, Muhtadin tetap optimis akan prospek kemenangan Tim KRI ITS tahun ini. “Lawan memang benar semakin kuat, tetapi kita semakin kuat juga,” tandasnya penuh harap. (*)
Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Astri Nawwar Kusumaningtyas
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak henti-hentinya melahirkan inovasi baru guna mendukung ekosistem halal di
Kampus ITS, ITS News — Sampah plastik sampai saat ini masih menjadi momok yang menghantui lingkungan masyarakat. Untuk mengatasi
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan