Kampus ITS, ITS News — Meninjau tingginya konsumsi air yang digunakan untuk mendukung aktivitas manusia, tidak menutup kemungkinan bahwa pencemaran air pun turut meningkat. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pencegahan dan penanganan untuk mengurangi permasalahan tersebut. Ekoenzim pun hadir sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas air di tengah maraknya pencemaran air saat ini.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 1990, pencemaran air merupakan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran yang dimaksud tersebut dapat terjadi di berbagai tempat penampungan air, seperti danau, sungai, lautan, maupun air tanah.
Lebih lanjut, dilansir dari artikel Bantenprov, pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh adanya limbah industri berupa bahan kimia, baik cair maupun padatan, sisa bahan bakar, serta tumpahan minyak industri. Selain itu disebabkan pula oleh limbah pertanian seperti pestisida dan limbah rumah tangga, seperti cairan deterjen, sisa makanan, dan sayuran. Limbah tersebut pun apabila terus menerus menjadi sumber pencemaran, maka akan mengganggu keberlangsungan hidup manusia.
Hal itu disebabkan, karena pencemaran air dapat menyebabkan penyakit diare, kolera, bahkan disentri bagi manusia. Di samping itu, pencemaran air juga merusak sistem organisme air karena berkurangnya oksigen dan menyebabkan berubahnya ekologi air. Sebagai sebuah tindakan penanganan dan pencegahan dampak buruk dari pencemaran air, ekoenzim saat ini hadir sebagai solusi atas permasalahan tersebut.
Ekoenzim merupakan suatu enzim berupa cairan hasil fermentasi berbagai sampah organik seperti kulit buah, sayuran, ataupun biji-bijian yang telah difermentasi kurang lebih selama tiga bulan. Lebih lanjut, Dosen Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ervin Nurhayati ST MT PhD mengungkapkan, enzim yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik tersebut merupakan sebuah katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi biokimia yang ada di air.
Proses penuangan Ekoenzim di Danau 8 oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam rangka memperingati hari Lingkungan Hidup SeduniaLebih dalam lagi Ervin menyebutkan, komposisi enzim yang ada pada ekoenzim itu sendiri terdiri dari berbagai macam, contohnya adalah enzim lipase yang berguna untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, serta enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula yang lebih sederhana. “Komposisi yang ada pada ekoenzim itu jika dituangkan di air yang tercemar, maka akan membantu bakteri untuk menguraikan polutan secara alami,” bebernya.
Di samping fungsinya yang bertujuan untuk mempercepat reaksi biokimia yang ada di air untuk menguraikan polutan, ekoenzim juga memiliki banyak manfaat. Contohnya, ekoenzim dapat membantu meningkatkan kualitas air karena enzim yang dituangkan tersebut membantu mikroba air dalam proses degradasi. Selain itu, ekoenzim juga membantu menghilangkan bau tidak sedap pada air, membantu pemulihan ekosistem air yang tercemar, dsb.
Dengan segudang manfaatnya itu, Ervin menyebutkan bahwa ekoenzim saat ini menjadi solusi yang tepat untuk memberikan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. Karena, di samping dapat membantu mengurangi polutan air, ekoenzim yang berbahan dasar sampah dapur juga dapat mengurangi adanya penumpukan sampah dapur yang saat ini kurang dimanfaatkan.
Diharapkan ekoenzim ini dapat menjadi salah satu alternatif pengurangan limbah yang berkelanjutan. “Semoga ekoenzim ini dapat digunakan oleh banyak orang, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan lingkungan yang sehat,” tutupnya (*)
Reporter: Nabila Hisanah Yusri
Redaktur: Fatima Az Zahra
Kampus ITS, ITS News – Tim MedPhy.Edu Laboratorium Fisika Medis dan Biofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan Fantom
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui