Lombok, ITS News — Suasana semarak menyelimuti Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat, saat wahana milik Tim Antasena Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) meluncur di Shell Eco-Marathon 2023. Kendaraan ultra-efisien dengan bahan bakar sel hidrogen besutan Antasena ini berlaga pada pertandingan on-track kategori Prototype di nomor energi Hydrogen Fuel Cell, Minggu (9/7).
Dalam kompetisi Prototype nomor energi Hydrogen Fuel Cell yang sedang berlangsung, Tim Antasena berhasil mencapai efisiensi energi tertinggi. Dengan lintasan khusus sepanjang 12,3 kilometer, tim dari berbagai institusi pendidikan harus berjuang untuk mengelola konsumsi bahan bakar ultra-efisien agar kendaraan mereka dapat melaju sejauh mungkin dengan bahan bakar yang terbatas.
Keberhasilan Tim Antasena ITS dalam kelayakan mobil telah memastikan mereka lolos tahap inspeksi teknis yang ketat. Pada tahap inspeksi yang berakhir Jumat (7/7) lalu, setiap tim harus melalui serangkaian tes teknis, termasuk uji keamanan yang merupakan syarat wajib untuk berlaga di sirkuit. Tahap ini memerlukan kelulusan dalam 12 hingga 13 tahap pemeriksaan dengan berbagai checkpoint di setiap tahapnya. Semua tahap ini bertujuan untuk memastikan bahwa kendaraan yang berpartisipasi dalam laga balapan tidak hanya efisien, tetapi juga aman.
Usai menyelesaikan inspeksi teknis, Tim Antasena ITS menargetkan nilai efisiensi maksimal bagi mobil berbahan bakar energi hidrogen mereka. Melihat prospek yang ada, tim bimbingan Sutarsis ST MSc PhD ini optimis mematok target awal mereka di angka efisiensi maksimal 500 kilometer per meter kubik atau lebih.
Namun, upaya mencapai efisiensi energi tertinggi di babak penilaian akhir sempat terhambat oleh permasalahan teknis yang mengganggu performa mobil dengan nama Antasena Alpha ini. Sistem kendali dan rem mengalami gangguan yang menyebabkan ketidakmampuan mobil untuk beroperasi dengan optimal. Tak tinggal diam, tim teknisi dan mekanik Antasena pun dengan sigap mengevaluasi masalah dan melakukan upaya perbaikan dengan segera.
Dengan adanya permasalahan teknis yang dihadapi oleh Tim Antasena ITS, General Manager (GM) Antasena ITS Ghani Aqiilah menuturkan, hal ini menjadi pengingat bahwa tantangan dalam mengembangkan teknologi baru tidak selalu berjalan mulus. Tentunya, tim ini tidak menyerah dan tetap berkomitmen untuk menghadapi tantangan ini dengan tekad yang kuat. “Kami juga telah membentuk tim yang handal dan berdedikasi untuk mengatasi masalah ini dengan cepat,” ujarnya.
Berkat tekad dan keahlian mahasiswa ITS yang tergabung bersama Tim Antasena ITS, nyatanya berhasil membawa mobil roda tiga ini untuk berlaga di sirkuit dalam babak penentuan efisiensi energi. Setelah melalui inspeksi teknis dan laga balapan dalam tiga putaran, tim ini berhasil mencapai efisiensi luar biasa dengan mengonsumsi hidrogen sebanyak 216,2 kilometer per meter kubik.
Terlihat di sirkuit, Tim Antasena ITS memperlihatkan penampilan yang mengagumkan sepanjang balapan. Mobil mereka mampu menjaga keseimbangan sejak awal pertandingan dan menguasai jalannya balapan dengan kecepatan yang mengesankan. Meskipun mereka tidak mencapai efisiensi tertinggi di nomor energi Hydrogen Fuel Cell, tetapi kemampuan mobil gagasan mahasiswa ITS masih mampu mencapai posisi yang cukup memukau di peringkat ketiga.
Keberhasilan Tim Antasena ITS dalam mencapai posisi juara 3 tidak terlepas dari strategi balapan yang cerdas dan kemampuan mengendalikan mobil yang luar biasa. Selama balapan, mereka mampu mengatur strategi pit stop dengan efisien, membaca kondisi balapan dengan baik, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mempertahankan posisi di tengah persaingan yang ketat.
Tak hanya itu, tanpa diduga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir pun unjuk apresiasi setinggi-tingginya atas prestasi yang diraih Tim Antasena ITS. Tak ayal jika Erick pun dengan senang hati untuk membantu tim dalam proses riset dan pembuatan mobil prototipe lebih lanjut guna mendukung produk hemat energi karya anak bangsa. “Terlebih mobil ITS sendiri menerapkan sistem hidrogen yang dapat mengurangi rantai emisi karbon,” ujarnya.
Erick juga menuturkan bahwa ITS adalah bukti nyata dari anak bangsa Indonesia memiliki kemampuan dan potensi untuk menciptakan solusi inovatif guna melawan perubahan iklim. Dengan menerapkan sistem hidrogen pada mobil ini, Tim Antasena ITS telah memperlihatkan keseriusan mereka dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan yang semakin mendesak.
Diharapkan pula, melalui pengembangan mobil prototipe yang ramah lingkungan ini, Indonesia melalui ITS dapat memimpin perubahan menuju transportasi berkelanjutan. Hal ini tidak hanya akan membantu mengurangi emisi karbon di sektor transportasi, tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan Indonesia ke depannya.
Terakhir, dengan berbagai tantangan teknis selama balapan, Tim Antasena ITS tetap mampu menunjukan eksistensinya untuk mengatasi dengan cepat dan tidak mengganggu performa mereka secara keseluruhan. Keberanian dan ketangguhan tim ini dalam menghadapi permasalahan teknis adalah bukti nyata dedikasi mereka dalam menciptakan kendaraan yang handal dan efisien. Berkat pencapaian seperti yang telah ditunjukkan, masa depan mobil berbasis hydrogen fuel cell semakin menjanjikan. (*)
Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi
Redaktur: Difa Khoirunisa
Kampus ITS, ITS News — Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2024, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pengurus Wilayah
Kampus ITS, ITS News — Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi kompleksitas pasar kerja nasional, Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali mengenalkan mobil urban edisi terbarunya
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali dipercaya Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu