ITS News

Kamis, 21 November 2024
14 Juli 2023, 22:07

Mengenal Baglog dalam Proses Budi Daya Jamur Tiram

Oleh : itsgan | | Source : ITS Online

Peserta pelatihan budi daya jamur tiram ITS bersama Dosen University Malaysia Perlis, Ts Roshita Ibrahim, Selasa (11/7)

Kampus ITS, ITS News — Baglog menjadi komponen penting dalam proses budi daya jamur tiram. Dosen Universiti Malaysia Perlis, Ts Roshita Ibrahim menjelaskan bahwa baglog merupakan media tanam bibit jamur tiram berbahan serbuk kayu. 

Pegiat budi daya jamur tiram tersebut mengungkapkan, dalam pengalamannya menggunakan baglog, jamur akan tumbuh dengan sehat dan dapat dipanen berulang kali. “Menggunakan baglog dapat memotong waktu panen lebih cepat,” tutur Roshita. 

Untuk menggunakan baglog, tahap pertama adalah menempatkannya dalam posisi berdiri. Baglog tidak perlu disiram secara rutin, tetapi harus diletakkan di tempat yang lembab seperti gudang atau kamar mandi. “Fase awal ini akan memakan waktu kurang lebih satu bulan hingga Baglog tumbuh tunas Jamur Tiram,” ujarnya.

Dosen Universiti Malaysia Perlis, Ts Roshita Ibrahim membagikan tips budi daya jamur tiram

Setelah bibit jamur memenuhi baglog, selanjutnya baglog ditidurkan untuk mulai memasuki fase pertumbuhan jamur. Pada fase ini, baglog harus sering disiram setiap hari agar mendukung pertumbuhannya. Tidak lupa, satu area perlu disobek untuk menjadi lubang keluarnya jamur saat panen. “Baglog yang telah menuntaskan tugas dan berisi jamur siap panen dapat digunakan hingga tujuh kali panen,” tutur Roshita. 

Peserta sedang menyimak materi pelatihan budi daya jamur tiram, Selasa (11/7)

Roshita juga membagikan beberapa tips dalam budi daya jamur tiram menggunakan baglog. Pertama, alih-alih membuat beberapa lubang, ternyata penanam hanya perlu menyobek satu area dari baglog untuk jalur tumbuhnya jamur. “Penelitian kami menunjukkan bahwa menyobek beberapa sisi baglog akan mengakibatkan penurunan hasil panen jamur dari satu wadah,” ungkapnya.

Selain itu, Roshita menyarankan untuk menyeimbangkan jumlah air yang diberikan kepada bibit agar tidak mudah menderita bercak kuning. “Bercak kuning yang merusak ini sering ditemukan pada budi daya jamur tiram,” sebutnya.

Terakhir Smart Eco Campus ITS juga memberikan masing-masing peserta baglog jamur tiram untuk mereka praktikkan sendiri. Di dalam baglog tersedia bibit jamur tiram yang dapat segera bertunas jika dibudidayakan sesuai panduan Roshita. (*)

 

Reporter: Gandhi Kesuma
Redaktur: Muhammad Faris Mahardika

Berita Terkait