Kampus ITS, ITS News — Berkembangnya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tak lepas dari hebatnya sumber daya manusia serta para pemimpinnya. Berambisi untuk jauh lebih berkembang, ITS gelar Sekolah Kepemimpinan guna meningkatkan kompetensi para pemimpin dan pegawainya, Selasa (18/7).
Dilaksanakan secara luring di Gedung Riset Center ITS, Sekolah Kepemimpinan 2023 ini dihadiri oleh para pemimpin, dosen, hingga tenaga kependidikan ITS. Adapun dalam agendanya, beberapa pembicara dari dalam hingga luar instansi turut hadir untuk memeriahkan acara ini.
Membuka agenda, Rektor ITS, Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng mengawali dengan materi Strategi Pengembangan Pegawai yang Adaptif, Inovatif, dan Kompetitif untuk Menuju ITS Emas. Menurutnya, seorang pemimpin berperan sebagai pengelola, pengayom, dan penanggung jawab. “Ketiganya merupakan peran utama seorang pemimpin,” tuturnya.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh Ashari bahwa pemimpin sebagai pengelola hadir untuk mengelola berbagai hal dalam lingkup kepemimpinannya. Sebagai pengayom, seorang pemimpin harus dapat mengayomi, mengatur target, menentukan konsekuensi, dan mengapresiasi orang-orang yang dipimpinnya. Sedangkan sebagai penanggung jawab, pemimpin harus memastikan tercapai dan terlaksananya visi serta program, pendapatan, dan lain sebagainya.
Menyambung Ashari, Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) ITS, Prof Dr Ir Muhammad Nuh DEA menambahkan bahwa selain menjalankan perannya, seorang pemimpin harus siap menghadapi permasalahan yang ada. Adapun semakin tinggi jabatan yang diduduki, semakin banyak pula permasalahan yang akan dihadapi. “Oleh karenanya, seorang pemimpin harus menjadi pembelajar untuk meningkatkan kapasitas dirinya,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Nuh ini mengibaratkan permasalahan dan kapasitas pemimpin sebagai air dan gelas. Apabila gelas yang dimiliki oleh pemimpin tidak lagi dapat menampung permasalahan yang dimilikinya maka akan tumpah kemana-mana. “Kurangnya kapasitas ini dapat berpotensi membuat emosi pemimpin menjadi kurang terkendali,” terangnya saat membawakan topik Membangun ITS Sebagai Academic and Socio Community.
Tak berhenti di situ, turut hadir pula Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Dr Ir Alex Denni MM yang juga menyepakati pernyataan Nuh. Alex menekankan bahwa seorang pemimpin membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan. “Misalnya saja kapasitas untuk belajar secara adaptif serta proses pengajaran yang lebih demokrasi,” terangnya.
Terakhir, melalui beberapa pemaparan materi yang disampaikan ini diharapkan berdampak pada peningkatan kompetensi bagi peserta yang hadir. Disampaikan oleh Kepala Seksi Pengembangan dan Pembelajaran Organisasi DSDMO ITS, Azzah Dyah Pramata ST MT MEng PhD, bahwa agenda dari University Leadership Development Center (ULDC) ITS ini direncanakan untuk terus digelar setiap tahunnya. (*)
Reporter: Muhammad Fadhil Alfaruqi
Redaktur: Irwan Fitranto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi