Pontianak, ITS News — Kontribusi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bagi tanah air terus mengalir. Terbukti, ITS mendelegasikan sembilan mahasiswa dan mahasiswi terbaiknya untuk berpartisipasi dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2023 pada bulan Juli hingga Agustus 2023 di Kalimantan Barat.
Menjadi salah satu dari 74 perguruan tinggi yang berpartisipasi, ITS menunjuk sembilan delegasi dari berbagai departemen untuk berkontribusi dalam KKN Kebangsaan 2023. Kesembilan mahasiswa tersebut merupakan angkatan 2020 dan 2021 dari delapan departemen yang berbeda. Departemen tersebut meliputi Departemen Teknik Instrumentasi, Departemen Biologi, Departemen Statistika, Departemen Teknik Kimia Industri, Departemen Sistem Informasi, Departemen Kimia, Departemen Fisika, serta Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota.
Ketua rombongan delegasi ITS, Medlyn Karin Manalu menjelaskan bahwa KKN Kebangsaan merupakan kegiatan tahunan berskala nasional yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Setiap tahunnya, akan dipilih tuan rumah berdasarkan kebutuhan suatu provinsi. “Tahun ini, Universitas Tanjungpura di Kalimantan Barat didapuk menjadi tuan rumah,” jelas perempuan yang akrab disapa Medlyn ini.
Tak seperti KKN pada umumnya, Medlyn memaparkan bahwa KKN Kebangsaan melibatkan kolaborasi antar berbagai elemen, mulai dari jurusan, perguruan tinggi, hingga elemen masyarakat seperti pemerintah, TNI, dan Polri. Sesuai dengan namanya, KKN Kebangsaan berfokus pada nilai-nilai kebangsaan. “Program kerja dalam KKN ini bertujuan menumbuhkan jiwa nasionalisme sekaligus mengembangkan warisan budaya,” papar mahasiswi Departemen Teknik Instrumentasi ini.
KKN yang diikuti oleh 951 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Indonesia ini membagi lokasi pengabdian menjadi dua kabupaten. Dari 98 tim, 48 tim diantaranya ditempatkan di Kabupaten Bengkayang, sementara 50 tim lainnya ditugaskan di Kabupaten Sambas. Mahasiswi angkatan 2020 ini mengungkapkan bahwa setiap tim terdiri dari mahasiswa dengan jurusan dan perguruan tinggi yang berbeda. “Oleh karena itu, setiap delegasi ITS memiliki lokasi pengabdian yang berbeda-beda,” ungkapnya.
Medlyn sendiri ditempatkan di Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Menyinggung lokasi pengabdiannya, ia bercerita bahwa wilayah tersebut merupakan desa wisata budaya yang terletak lima kilometer dari pos batas lintas negara. Berdekatan dengan Negeri Jiran membuat aspek kebudayaan perlu ditekankan pada desa ini. “Jangan sampai budaya Indonesia luntur hanya karena persamaan budaya lintas negara,” ujarnya.
Selain kebudayaan, aspek lain seperti pendidikan dan kesehatan turut menjadi fokus tim KKN Medlyn. Terlebih lagi, fenomena stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi salah satu isu kesehatan yang membutuhkan perhatian di wilayah tersebut. Medlyn menuturkan bahwa setiap harinya, ia dan tim senantiasa melakukan pemantauan dan evaluasi. Selain itu, bersosialisasi dengan masyarakat merupakan strategi ampuh dalam menjalankan program kerja secara maksimal.
Telah menginjakkan kaki di tanah Borneo sejak Juli 2023 membuat Medlyn berharap agar dirinya dan kedelapan delegasi lainnya dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan maksimal. Di samping itu, dirinya juga berharap agar program KKN Kebangsaan 2023, ini dapat menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri mahasiswa. “Dengan lebih mencintai tanah air, maka kita dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan nilai kebangsaan,” pungkasnya penuh harap. (*)
Reporter : Aghnia Tias Salsabila
Redaktur : Erchi Ad’ha Loyensya
Surabaya, ITS News – Kenyamanan dan fungsionalitas menjadi aspek utama dalam desain bangunan yang ramah lingkungan, tak terkecuali bagi
Kampus ITS, Opini — Kontribusi ibu di dalam tumbuh kembang anak merupakan aspek yang krusial, terutama bagi mahasiswa baru
Kampus ITS, ITS News — Menyokong antisipasi terjadinya bencana serta terus berupaya mengedukasi masyarakat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui
Kampus ITS, ITS News — Transisi menuju energi terbarukan menjadi fokus utama demi lingkungan yang berkelanjutan. Mendukung hal tersebut,