Kampus ITS, ITS News – Guna memperkuat keamanan siber, Direktorat Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi (DPTSI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin kolaborasi bersama Fortinet. Kerja sama ini berhasil dikukuhkan dengan penandatanganan Memorandum of Collaboration (MoC), Selasa (29/08) di Gedung Pusat Riset ITS.
Fortinet merupakan perusahaan global yang bergerak di bidang teknologi informasi dan dikenal sebagai penyedia solusi keamanan jaringan serta siber. Produk utama Fortinet meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertujuan untuk melindungi jaringan, sistem, hingga data dari ancaman keamanan seperti malware, virus, serangan siber, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Direktur Pengembangan Teknologi dan Sistem Informasi, Rizky Januar Akbar SKom MEng menyoroti penurunan minat mahasiswa terhadap jaringan komputer. Namun, Rizky mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Fortinet dapat menjadi katalis untuk membangkitkan minat mahasiswa melalui program pelatihan keamanan siber yang terstruktur. “Popularitas Fortinet yang sudah digunakan di berbagai kampus dan perusahaan juga mendorong terjadinya kolaborasi ini,” tuturnya.
Kerja sama ini menjunjung tinggi pentingnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas di bidang keamanan siber. Rizky menggarisbawahi perlunya pembekalan keterampilan praktis dan sertifikasi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. “Lulusan ITS yang memiliki kualifikasi ini akan lebih mudah diterima oleh pasar kerja dan mampu memberikan kontribusi yang signifikan di dunia keamanan siber,” terang Dosen Departemen Teknik Informatika ITS tersebut.
Selaras dengan hal itu, Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, menekankan bahwa program ini terbuka bagi seluruh sivitas akademika ITS. Selain itu, Edwin juga menyoroti pentingnya pengetahuan keamanan siber dalam era digital saat ini. “ITS sebagai lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan teknologi memiliki keselarasan dengan kekuatan teknis yang dimiliki oleh Fortinet,” jelas Edwin.
Kedua narasumber menegaskan bahwa keamanan siber telah menjadi topik tak terelakkan dalam dunia digital yang semakin kompleks. Selain itu, mereka juga sependapat akan urgensi pendidikan tentang ancaman siber sejak dini tanpa memandang usia atau latar belakang. Keduanya sepakat bahwa sumber informasi yang komprehensif tentang keamanan siber harus bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan.
Kerja sama ini juga dimanfaatkan Fortinet untuk membagikan produk perusahaan secara gratis kepada sivitas akademika ITS. Produk-produk yang disediakan tersebut meliputi pelatihan dan sertifikasi dari Fortinet yang akan meningkatkan kompetensi dan kualifikasi lulusan ITS. Di samping itu, program ini juga dimaksudkan untuk memperkuat laboratorium keamanan siber yang akan menjadi fondasi bagi para mahasiswa saat memasuki ranah tersebut.
Melalui kolaborasi ini, ITS dan Fortinet berharap dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis saja, tetapi juga keterampilan praktik yang relevan dengan tuntutan industri saat ini. “Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi untuk peningkatan keamanan siber di Indonesia,” pungkas Rizky. (*)
Reporter: Thariq Agfi Hermawan
Redaktur: Erchi Ad’ha Loyensya
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani