Kampus ITS, ITS News – Tandur Race menjadi agenda tahunan yang diselenggarakan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) guna meningkatkan kesadaran akan ketahanan pangan. Kembali meriahkan Dies Natalis ke-63 ITS, helatan ITS Smart Eco Campus yang kini mengusung tema Herbs Garden ini telah resmi dimulai sejak Jumat, (1/9).
Menurut Ketua Pelaksana Tandur Race, Iwan Adi Indrawan ST MArs, agenda Tandur Race yang diinisiasi sejak 2020 lalu ini selalu hadir dengan gagasan sederhana namun kuat. Sesimpel dengan mengajak para pesertanya berkebun, Tandur Race menghadirkan kebahagiaan dan jiwa kompetitif lantaran dihelat sebagai bentuk kompetisi tahunan. “Peserta tahun ini hadir dari berbagai kalangan, mulai dari dosen, tendik, orang tua mahasiswa, alumni, dan para mahasiswa ITS,” sebutnya.
Berdasarkan tema yang diusung kali ini, para peserta diajak untuk menandur sejumlah lima jenis tanaman, seperti kemangi, ketumbar, mint, oregano, dan seledri di lahan masing-masing. Selama tiga bulan ke depan, para peserta diminta untuk merawat tanaman sembari mendokumentasikan perkembangan dan proses pertumbuhannya secara berkala di media sosial. “Adapun pihak ITS menyediakan bibit tanaman yang akan ditanam,” imbuhnya.
Nantinya, pada babak final, akan diadakan panen raya untuk hasil tanaman yang telah ditanam selama periode acara. Selain itu, para peserta diharapkan dapat menyajikan olahan masakan atau minuman yang mengandung bahan dari tanaman yang telah mereka tanam, sekaligus menggambarkan khasiat dari jenis tanaman yang digunakan. “Rencananya, di akhir nanti juga akan menampilkan bazar kecil dengan berbagai olahan dari peserta,” imbuh Iwan.
Berdasarkan hasil panen yang diperoleh, peserta akan dinilai berdasarkan aspek inovasi, inspirasi, komunikasi, dan kreativitas. Dari segi inovasi, nilai yang dapat diraih didasarkan pada kemampuan mereka dalam menciptakan inovasi dari budidaya dan olahan yang disajikan. Tak cukup, peserta juga diuji kemampuannya berkomunikasi dengan menginspirasi masyarakat untuk hidup lebih sehat. Terakhir, kreativitas peserta dalam mengolah hasil panen juga akan dipertimbangkan.
Melihat antusiasme para peserta, Dosen Departemen Arsitektur ini merasa senang dengan tingginya tingkat keterlibatan dan kesadaran masyarakat sekitar terkait kegiatan berkebun dan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Antusiasme yang terus bertambah seiring tahun membuktikan bahwa Tandur Race telah menjadi sarana yang efektif dalam mengaktualisasikan semangat dan perhatian masyarakat soal ketahanan pangan.
Iwan berharap agar program ini tetap konsisten diadakan tiap tahunnya dengan berbagai tema dan inovasi yang baru. Lebih lanjut lagi, diharapkan program ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam membangun masyarakat yang memiliki ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan. “Dari kegiatan ini juga, semoga muncul petani-petani junior di sekitar lingkungan ITS,” pungkasnya penuh harap. (*)
Reporter: Lathifah Sahda
Redaktur: Irwan Fitranto
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memantapkan komitmennya dalam berkontribusi menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah
Kampus ITS, ITS News — Sejak ditemukan pada 1862, plastik telah digunakan secara masif di dunia dan telah melahirkan
Kampus ITS, ITS News — Proses pembuatan batik sebagai warisan tanah air seringkali melibatkan penggunaan zat pewarna sintetis yang
Kampus ITS, ITS News — Terdapat lebih dari 13.000 sumur minyak terbengkalai di Indonesia yang memiliki potensi sebagai sumber energi