ITS News

Jumat, 22 November 2024
06 September 2023, 08:09

Tim Bayucaraka ITS Berjaya di KRTI Tingkat Wilayah

Oleh : itssil | | Source : ITS Online

Divisi Fixed Wing KRTI Tim Bayucaraka ITS saat mempersiapkan wahana di shelter

Kampus ITS, ITS News — Tim Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berjaya di Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) tingkat wilayah. Hasil perlombaan ini, 9 divisi tim Bayucaraka ITS berhasil lolos ke tingkat Nasional. Dari 9 divisi tersebut, ITS meraih juara pada 2 divisi, yaitu Juara 2 Divisi Fixed Wing serta Juara 3 Divisi Vertical Take Off Landing (VTOL).

General Manager Bayucaraka Thoriq Akbar Maulana memaparkan bahwa tim Bayucaraka berpartisipasi di semua divisi lomba dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023 yaitu Racing Plane, Fixed Wing, VTOL, dan Technology Development yang memiliki enam cabang divisinya. Wahana Bayucaraka yang diterjunkan untuk kompetisi ini di antaranya adalah Uldoro, BRB 29, dan Drone Soeromiber.

Lebih jelasnya, Uldoro adalah karya robot terbang dari divisi Racing Plane, BRB 29 dari divisi Fixed Wing dan Soeromiber Drone dari divisi VTOL. Masing-masing kategori memiliki misi yang harus dituntaskan dengan keunggulannya dalam dunia penerbangan tanpa awak. “Robot terbang Uldoro dirancang khusus untuk menyelesaikan misi race yang mengutamakan kecepatan, kekuatan, dan maneuverability,” jelas Thoriq.

Sementara itu, robot terbang BRB 29 memiliki fitur canggih seperti autonomous aerial mapping, dropping payload, dan live monitoring. Robot ini dirancang untuk melakukan misi dengan konsep pengantaran paket ke daerah-daerah terdampak bencana. “BRB 29 memiliki kemampuan untuk menampilkan kondisi area terdampak bencana secara real time, membuat peta udara, serta mengirimkan paket darurat melalui udara,” terang mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut tersebut.

bersama

Divisi Technology Development Flight Control bersama dosen pembimbing Astria Nur Irfansyah ST MEng PhD setelah ajang KRTI

Setelah itu, Soeromiber Drone menggunakan teknologi image processing dan sensor LIDAR agar dapat menuntaskan misi. Robot ini harus menyelesaikan misi terbang di labirin berbentuk L sembari mengambil payload lalu menjatuhkannya tepat di area target. “Keunggulan dari Soeromiber Drone sendiri menggunakan image processing saat menjatuhkan payload, sehingga tepat sasaran,” terang pria berkacamata ini.

Lebih lanjut, terdapat banyak aspek penilaian yang dipertimbangkan dalam ajang ini, sebagai contoh pada divisi Fixed Wing kualitas hasil pemetaan serta akurasi saat menjatuhkan paket menjadi salah satu faktor penilaian. Di sisi lain, divisi VTOL menilai ketepatan saat menjatuhkan barang dan waktu yang diperlukan untuk menuntaskan misi. Oleh karena itu, performa terbaik diukur secara objektif hingga dapat memenuhi kualifikasi ke tahap nasional.

Kemudian, untuk divisi Technology Development kualifikasi lebih dititikberatkan pada progres riset teknologi yang sedang dikembangkan. Nantinya, tim dinilai lolos ke tahap nasional  jika memiliki produk riset yang dinilai juri layak untuk didemonstrasikan di final KRTI Wilayah.

Divisi Technology Development Prime Mover saat sedang melakukan presentasi dan demonstrasi robot terbang kepada juri secara daring di KRTI

Bekerja tak mengenal lelah demi menjadi juara, tim Bayucaraka hanya memiliki waktu singkat untuk mempersiapkan ajang kompetisi yang berlangsung selama tiga hari dari 13 Agustus lalu. Sehingga anggota tim mengorbankan waktu istirahat dan liburnya untuk riset dan persiapan. “Tentunya menjadi tantangan bagi anggota tim karena mengorbankan waktu sepenuhnya untuk riset, namun juga menyenangkan karena mendapat ilmu baru bersama tim yang sudah seperti keluarga sendiri,” kata mahasiswa angkatan 2020 tersebut.

Tak berhenti di situ, tim Bayucaraka ingin terus eksis dalam ajang KRTI. Setelah mendapat juara pada KRTI tingkat wilayah, Bayucaraka kembali memacu target untuk meraih juara umum KRTI Nasional di akhir September nantinya. Berbagai persiapan dilakukan semaksimal mungkin agar meraih poin tertinggi di setiap divisi. “Kami berharap juara umum KRTI dapat diraih kembali oleh ITS dan piala bergilir bisa kembali di tangan kita,” Tutup Thoriq dengan harapan. (*)

 

Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Muhammad Miftah Fakhrizal

Berita Terkait