ITS News

Minggu, 17 November 2024
15 September 2023, 17:09

ITS Maksimalkan Kuota Khusus Sertifikasi Halal BPJBH

Oleh : itsfeb | | Source : ITS Online

Ketua tim KKN Abmas Dr rer nat Nasori MSi (kiri) ketika melakukan sosialisasi mengenai sertifikasi halal UMKM Surabaya

Surabaya, ITS News—Pada tahun 2023 ini, Pusat Kajian Halal (PKH) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mendapatkan 24 ribu kuota khusus sertifikasi halaldari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJBH) sebagai upaya menyukseskan program Satu Juta Sertifikasi Halal. Maksimalkan kuota tersebut, ITS kembali melakukan pendampingan sertifikasi halal kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Satu Juta Sertifikasi Halal merupakan program yang bertujuan untuk melakukan percepatan sertifikasi halal pelaku UMKM. Pasalnya, pertengahan Oktober 2024 mendatang, pemerintah akan menerapkan kewajiban sertifikasi halal untuk beberapa jenis produk, salah satunya makanan dan minuman. Beranjak dari hal tersebut, ITS turut menyukseskan program tersebut lewat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian Masyarakat (Abmas). 

Ketua tim KKN Abmas Dr rer nat Nasori MSi, menuturkan bahwa kegiatan pendampingan kali ini ditujukan untuk pada Sentra Wisata Kuliner Surabaya Jalan Arief Rahman Hakim dan di Balai Rukun Warga (RW) Kelurahan Benowo. “Pendampingan tersebut menggenapi terpenuhinya lebih dari setengah kuota khusus sertifikasi halal BPJBH kepada PKH ITS,” ujar Dosen Departemen Fisika ITS tersebut.  

Lebih lanjut, dosen lulusan Technische Universität Ilmenau ini menjelaskan bahwa tim KKN Abmas ITS menaruh fokus pada sertifikasi halal melalui jalur self-declare. Tak hanya lewat pernyataan pelaku UMKM tersebut, sertifikasi halal lewat jalur ini juga memerlukan beberapa syarat. “Produk tidak berisiko, menggunakan bahan yang pasti halal, serta proses produksi yang halal dan sederhana,” urai Nasori.

Bukan tanpa hambatan, sertifikasi melalui jalur ini juga membutuhkan upaya ekstra, salah satunya harus menumbuhkan kesadaran pelaku UMKM. Nasori mengungkap bahwa masih ada beberapa pelaku UMKM yang belum sadar pentingnya asal pembelian bahan, terlebih daging. “Pelaku UMKM masih belum sadar bahwa daging yang dibeli harus dari tempat jagal yang sudah terverifikasi halal,” jelasnya. 

Mahasiswa KKN ITS melakukan pendampingan pendaftaran sertifikasi halal terhadap pelaku UMKM

Namun, berkat bantuan dari Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), kegiatan ini sukses melakukan pendampingan dari awal hingga akhir. Dosen asli Madiun ini mengurutkan kegiatan pendampingan yang bermula dari mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pendaftaran. “Lalu, kami juga mendampingi tak hanya sampai mendapat sertifikat halal, tetapi hingga proses evaluasi,” ungkapnya. 

Tidak hanya Nasori, keberhasilan pendampingan sertifikasi ini tak lepas dari peran beberapa dosen, diantaranya Prof Setiyo Gunawan ST PhD IPM, Prof Dr rer nat Agus Rubiyanto MEng SC, Endarko MSi PhD, Nurrisma Puspita sari MSi, serta Nurrisma Puspitasari. Tak hanya dosen, 10 mahasiswa dari Departemen Fisika, Teknik Kimia, Teknik Material dan Metalurgi, serta Teknik Elektro turut membantu mendampingi UMKM untuk mendaftarkan sertifikasi halal.

Dengan adanya program yang berhasil membantu 26 pelaku UMKM ini, dosen kelahiran Lampung berharap dapat membantu UMKM untuk terus berkembang dengan adanya sertifikasi ini. Tak hanya itu, Nasori juga berharap agar sertifikasi ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kehalalan produk UMKM ini. “Kontribusi dari ITS ini semoga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (*)

 

Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Astri Nawwar Kusumaningtyas

Berita Terkait