ITS News

Jumat, 27 September 2024
16 September 2023, 22:09

ITS Luluskan Perekayasa BRIN dan Petinggi BP Asia Pasifik

Oleh : itsfeb | | Source : ITS Online

Wisudawan lulusan Siskal ITS, Nandiko Rizal, setelah menerima ijazah gelar magisternya pada Wisuda ITS ke-128

Kampus ITS, ITS News – Dalam gelaran wisuda ke-128, Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil luluskan wisudawan terbaiknya. Diantaranya, terdapat dua wisudawan yang telah berkontribusi melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan perusahaan minyak dan gas alam British Petroleum (BP).

Perekayasa Ahli Madya BRIN sekaligus lulusan program Magister Siskal ITS, Nandiko Rizal ST MT lulus dengan tesis yang berjudul Analisa Ketidakpastian Pengujian Seakeeping Model Kapal Benchmark. Uji Seakeeping merupakan pengujian pada prototipe kapal untuk memprediksi perilaku kapal ketika berlayar. “Dalam pengujiannya, prototipe kapal akan disimulasikan dengan gelombang air pada ketinggian tertentu,” jelas lelaki alumnus Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta ini.

Lebih lanjut, perilaku kapal dari hasil simulasi akan diperiksa keakuratannya. Lelaki kelahiran Jakarta ini mengungkapkan, untuk mengetahui keakuratan hasil simulasi maka dilakukan analisis ketidakpastian pengujian. “Dengan terukurnya ketidakpastian dari sebuah pengujian, diharapkan dapat menjamin keakuratan suatu pengujian kapal,” ungkap Nandiko.

Senyum semringah Riko Butarbutar pasca menyandang gelar doktoral pada Wisuda ITS ke-128

Selain itu, Siskal ITS juga meluluskan mahasiswa program doktoral sekaligus Pimpinan Operasi Kelautan BP Asia Pasific, Dr Riko Butarbutar ST MSc. Riko menyampaikan, melalui disertasi berjudul Kerangka Indeks Transisi Energi Maritim Berbasis Pemodelan Dinamis untuk Penentuan Kesiapan Kapal Berbahan Bakar LNG ini bertujuan untuk membantu industri pelayaran Indonesia dalam mengurangi emisi gas buang. 

Dalam penyusunannya, terang Riko, disertasi tersebut melakukan analisis ekonomi serta pemodelan dinamis terhadap biaya kapital, biaya operasi, teknologi, hingga pemilihan bahan bakar. Melalui analisis tersebut, lahirlah sebuah indeks transisi energi maritim yang menjadi pertimbangan praktisi bidang pelayaran dalam mengubah bahan bakar konvensional menjadi ramah lingkungan. “Bahan bakar yang menjadi objek penelitian saya adalah LNG,” tegasnya.

Wisudawan yang pernah menjadi dosen Universitas Indonesia (UI) ini mengungkapkan bahwa disertasi tersebut sejalan dengan perusahaannya yang bergerak di bidang gas alam. Oleh karena itu, Riko berharap agar ilmu yang dimilikinya dapat dikembangkan serta diimplementasi secara kontinu. “Apapun itu, tidak ada yang bisa menghalangi kita untuk terus menuntut ilmu,” tutup Riko penuh harap. (*)

Reporter: Mohammad Febryan Khamim
Redaktur: Regy Zaid Zakaria

Berita Terkait