ITS News

Senin, 04 November 2024
19 September 2023, 15:09

Mengenal Putri, Wisudawan Sarjana Terbaik ITS Peraih IPK Sempurna

Oleh : indahts | | Source : -

Dyah Putri Nariswari saat magang di PwC sebagai risk assurance pada tahun 2022 lalu

Kampus ITS, ITS News – Lulus kuliah dengan predikat yang sangat baik merupakan keinginan banyak mahasiswa, tak terkecuali bagi Dyah Putri Nariswari. Mahasiswa Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini berhasil lulus Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 atau sempurna dan dinobatkan sebagai wisudawan sarjana (S1) terbaik di Wisuda ke-128 ITS.

Mulai belajar di ITS sejak tahun 2019, mahasiswi yang akrab disapa Putri ini mengaku bahwa dirinya sedikit tertinggal dari teman-temannya di awal masuk kuliah dulu. Di awal perkuliahan, ia sama sekali tidak mengerti mengenai coding, berbeda dengan banyak temannya di departemen tersebut yang telah memiliki dasar coding sejak SMA. “Dulu kalau teman saya bisa ngerjain satu soal coding selama satu jam, saya butuh waktu bahkan seharian untuk mengerjakan soal tersebut,” ungkap Putri yang akan diwisuda pada hari keempat, Minggu (24/9) mendatang.

Selain itu, Putri juga terkadang sempat merasa bahwa dirinya tertinggal dari teman-temannya yang aktif di berbagai kegiatan dan berprestasi. Untuk mengatasinya, gadis asal Surabaya ini menyadarkan dirinya bahwa setiap orang memiliki garis waktunya masing-masing. Oleh karena itu, ia mengaku harus berfokus untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya berkuliah di ITS, yaitu menimba ilmu dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya.

Dyah Putri Nariswari (tiga dari kanan belakang) bersama teman-temannya saat mengikuti program IISMA di University of Pisa, Italia

Berprestasi di bidang akademik tidak serta merta membuat Putri menjadi mahasiswa yang pasif di kegiatan nonakademik. Bahkan, di tahun pertama kuliah dirinya sudah mencoba untuk magang di salah satu startup bernama Rindang yang didirikan oleh mahasiswa ITS. Pengalaman magang ini menjadi langkah awal yang penting dalam kariernya, meski pada awalnya ia merasa belum memiliki banyak kemampuan. “Saat itu saya belum punya pengalaman apapun dan teman-teman di sana (startup, red) membantu saya untuk berkembang dan belajar banyak hal,” kenangnya.

Putri mengungkapkan bahwa magang pertamanya bersama Rindang menjadi poin baginya untuk magang di tempat-tempat lain. Setelah di Rindang, Putri bercerita bahwa dirinya juga pernah magang di tiga tempat lainnya. Pada tahun 2021 lalu, ia berkesempatan magang sebagai Data Analyst di Ternak Uang, lalu di tahun 2022 Putri magang sebagai Software Development Engineer di Tokopedia.

Selanjutnya di tahun yang sama, putri dari pasangan Airlangga dan Agung Retno Rachmawati ini juga sempat magang sebagai Risk Assurance di perusahaan ternama PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia. “Awalnya saya tidak memiliki niatan khusus untuk mendaftar magang, tetapi pandemi membuat saya memiliki banyak waktu untuk mencoba banyak hal baru,” tutur gadis kelahiran Surabaya, 24 April 2001 ini.

Dyah Putri Nariswari (tiga dari kanan) saat magang di Tokopedia bersama teman-temannya

Tidak hanya magang, Putri juga aktif di kegiatan kepanitiaan dan internasionalisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua divisi talkshow di acara Petrolida 2021 dan Ketua Divisi Public Relations di Schematics ITS 2021. Baginya, kemampuan komunikasi merupakan aset penting bagi setiap individu. “Dengan kemampuan komunikasi, kita dapat mengekspresikan pikiran kita sehingga orang lain bisa dengan mudah memahami isi pikiran kita,” ujar bungsu dari dua bersaudara ini.

Selain pengalaman magang dan kepanitiaan, Putri juga berhasil mendapatkan sertifikasi internasional yang memperkuat keahliannya, seperti sertifikasi pelatihan cyber security dari CISCO dan cloud architecture dari Amazon Web Services (AWS). “Awalnya saya hanya tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang cyber security sehingga saya mengambil kursus dari Digitalent Kominfo,” terangnya.

Tak berhenti di situ, Putri juga berhasil menjadi awardee angkatan pertama Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) di University of Pisa, Italia dengan salah satu course yang diambil adalah Data Mining. Selama masa studi di IISMA, Putri menghadapi banyak tantangan karena gaya pembelajaran yang berbeda dengan yang diajarkan di ITS yang lebih berfokus pada praktik. “Saya harus beradaptasi dengan metode pembelajaran yang berbeda dan lebih teoritis,” tambahnya.

Wisudawan sarjana terbaik di Wisuda ke-128 ITS Dyah Putri Nariswari (empat dari kiri) saat menjadi awardee IISMA angkatan pertama di University of Pisa, Italia

Namun, di balik segala pencapaian gemilangnya, Putri juga berbagi pengalaman pahit di mana ia sering menghadapi penolakan dalam berbagai proses seleksi. Namun, ia tetap menjaga sikap positif dan menyadari bahwa tidak semua kesempatan bisa diambilnya. “Saya berusaha memanfaatkan setiap peluang yang ada, dan jika saya diterima, saya selalu berusaha memberikan kontribusi maksimal untuk mempertahankan reputasi positif,” tandasnya.

Meskipun memiliki banyak pengalaman di luar akademik, Putri berhasil mempertahankan fokusnya pada prestasi akademik dengan meraih IPK sempurna 4,00. Baginya, proses perkuliahan bukanlah sebuah kompetisi, di mana ada yang menang dan kalah. Alih-alih bersaing, ia lebih memilih untuk berkolaborasi. Selain kolaborasi, kemampuan beradaptasi juga menjadi kunci penting baginya. “Saya selalu mendorong teman-teman untuk belajar sambil menjalin hubungan sosial, karena belajar tidak harus dilakukan sendirian,” tegasnya mengingatkan.

Putri merasa sangat bersyukur dapat berkuliah di ITS sebab banyak sekali peluang yang ditawarkan oleh Kampus Pahlawan ini kepada para mahasiswanya, mulai dari karir hingga internasionalisasi. Selain itu, dirinya juga merasa bahwa para dosen di ITS sangat suportif dan membantu para mahasiswanya. Ia berharap agar ilmu yang telah diperoleh dari ITS tidak hanya disimpan untuk diri sendiri, dan dapat bermanfaat bagi orang lain. (HUMAS ITS)

 

Reporter: Muhammad Fadhil Alfaruqi & Thariq Agfi Hermawan

Berita Terkait