Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) diakui sebagai salah satu institusi terdepan dalam pengembangan startup di Jawa Timur. Prestasi ini terwujud dalam bentuk penghargaan yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam rangka Gerakan 2000 Startup Jawa Timur.
Penghargaan ini masuk dalam kategori Lembaga Industri Kreatif dan telah diterima langsung oleh Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD. Pemberian penghargaan berlangsung di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (20/9) lalu.
Manager Senior Inkubator dan Layanan Bisnis Inovatif (ILBI) ITS Ir Baroto Tavip Indrojarwo MSi menekankan bahwa sebagai kampus teknologi, ITS telah memainkan peran penting dalam memajukan inovasi dan kreativitas startup di Jawa Timur. “Kita telah merangkul berbagai startup di sektor inovasi teknologi yang bertahan hingga saat ini, khususnya di kalangan sivitas akademika ITS,” tuturnya.
Menurut Baroto, ITS memiliki konsep unik dalam mengembangkan segmen-segmen startup berbasis inovasi teknologi. Meskipun jumlah startup yang dibina tidak banyak, tetapi fokus utamanya adalah pada inovasi berbasis teknologi. “Inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh sivitas akademika ITS ini yang berdampak positif bagi masyarakat mungkin menjadi salah satu indikator penilaiannya,” imbuhnya.
Keunikan tersebut tercermin dalam pembagian klaster startup yang terstruktur. Klaster yang telah dibangun adalah klaster otomotif, teknologi, industri kreatif, dan kemaritiman. Selain itu, ITS juga akan mengembangkan klaster medis dan farmasi setelah membuka Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK).
Baroto berpendapat, indikator lainnya yang memungkinkan adalah banyaknya startup yang telah dirangkul oleh ITS dan berhasil membuktikan eksistensinya. Pada 2020 lalu, ITS berhasil melahirkan 56 startup baru, sembilan di antaranya berhasil mendapatkan pendanaan besar dan masih bertahan hingga kini. “Saat ini, ITS memiliki 52 startup yang berkelanjutan, 22 di antaranya mendapatkan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),” jelas dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ini.
Dampak dari startup-startup yang telah dirangkul oleh ITS pun cukup signifikan, termasuk kontribusi dalam menciptakan solusi berkelanjutan di berbagai sektor, terutama sektor teknologi. “Motor Gesits, coffee roaster berbahan bakar listrik, serta penggunaan drone pintar untuk pemetaan perencanaan wilayah dan kota merupakan hasil dari inovasi startup yang telah dibina oleh ITS,” tambahnya.
Penghargaan ini menjadi acuan ITS untuk terus menciptakan startup-startup baru berbasis inovasi teknologi. Menurutnya, mahasiswa harus memainkan peran penting dan terlibat aktif dalam pengembangan startup berbasis teknologi. “Kita akan terus mendorong sivitas akademika ITS untuk berperan aktif dalam mewujudkan inovasi teknologi melalui startup,” pungkasnya. (HUMAS ITS)
Reporter: Thariq Agfi Hermawan
Kampus ITS, ITS News — Keterbatasan alat untuk menunjang kerja dapat menurunkan produktivitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Kampus ITS, ITS News — Salah satu upaya mencapai target Net Zero Emission pada 2060 adalah melalui transisi energi listrik
Kampus ITS, ITS News — Sebagai penentu kuat tidaknya sebuah bangunan, tiang pancang berperan krusial dalam konstruksi sebagai fondasi
Kampus ITS, ITS News — Sulitnya akses air bersih akibat terganggunya jaringan distribusi air membuat warga kerap kesulitan menjalani