Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITS Prof Dr Ir Adi Soeprijanto MT usai pemotongan pita pembukaan acara Open House Perpustakaan ITS

Kampus ITS, ITS News — Menyambut tahun ajaran baru, Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggelar acara Open House guna memperkenalkan media pembelajaran dan layanannya. Melalui adaptasi bauran teknologi digital, perpustakaan semakin praktis dan memanjakan pengguna layanan.

Ketua acara Open House Perpustakaan ITS, Zamrud Mufida S Sos memaparkan, layanan perpustakaan Kampus Pahlawan ini perlu diperkenalkan guna menyambut mahasiswa baru. Melalui acara yang dihelat selama lima hari ini, tim pustakawan ITS akan mendampingi sivitas akademika yang hadir untuk menjelajahi berbagai jenis layanan yang ada di gedung enam lantai itu. 

Mengusung tema Explore Knowledge with Us, acara ini dimeriahkan dengan serangkaian acara, yakni tour perpustakaan, sharing session, bedah buku, hingga mengulas jurnal internasional. Selain itu, terdapat pula acara donor darah, live music, dan movie time. “Dengan memahami layanan yang tersedia, pengunjung akan mendapatkan pelayanan maksimal,” ucap Avida, sapaan akrabnya.

Ketua acara Open House, Zamrud Mufida S Sos saat sambutan pembukaan acara

Lebih lanjut, Avida mengatakan bahwa sivitas akademik kurang memiliki rasa kepemilikan terhadap Perpustakaan ITS. Padahal, fasilitas ini dapat memaksimalkan pembelajaran dan penelitian yang ada di kampus. Hal ini merupakan akibat dari adanya gempuran teknologi yang kian memadamkan minat berkunjung ke perpustakaan. Tentunya, tantangan ini dijawab oleh pustakawan ITS melalui berbagai inovasi pelayanannya.

Pemaparan layanan perpustakaan ITS yang diberikan langsung oleh pustakawan ITS

Salah satu yang paling nampak oleh mata adalah pembangunan Co-Working Space (CCWS) Perpustakaan ITS yang didesain seeksis mungkin. Desainnya disesuaikan dengan minat generasi milenial dan generasi Z yang menyukai suasana belajar sambil berdiskusi di kafe. Terlebih CCWS ini juga dibuka untuk umum. “Dengan syarat membawa kebermanfaatan dan tidak melanggar aturan yang tersedia,” terangnya.

Terakhir, alumni Universitas Airlangga ini menilai, perkembangan dunia digitalisasi harus diikuti agar memudahkan pembelajaran dan menarik minat pengunjung ke perpustakaan. “Memang tidak mudah, tetapi setidaknya kita harus terus berinovasi dan mengikuti agar orang berbondong-bondong menggunakan layanan perpustakaan,” pungkasnya. (*)

Reporter: Silvita Pramadani
Redaktur: Nurul Lathifah