Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kian menunjukkan taringnya dalam merintis inovasi pesawat tanpa awak. Pada ajang prestisius Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2023 tingkat nasional yang dihelat oleh Institut Teknologi Sumatera (ITERA), tim Bayucaraka ITS berhasil menggondol tujuh gelar juara.
Kompetisi yang diselenggarakan di Lapangan Udara Pangeran M. Bun Yamin, Lampung, Bayucaraka berhasil meraih kemenangan yang mengesankan dengan menonjol di enam dari sembilan kategori perlombaan. Antara lain, sebagai nominator Best Lap serta juara harapan pada divisi Racing Plane, juara kedua pada divisi Fixed Wing, dan empat penghargaan di divisi Technology Development.
General Manager Bayucaraka ITS, Thoriq Akbar Maulana menjelaskan, ITS melawan 50 tim di divisi Racing Plane. Dengan mengandalkan pesawat unggulannya, Uldoro, ITS berhasil mencatat waktu tempuh 32 detik untuk satu putaran. “Kami sangat bangga karena pesawat ITS telah terbukti menjadi yang tercepat,” ungkapnya.
Sedangkan pada divisi Fixed Wing yang menguji kemampuan terbang otonomus jarak jauh dan kemampuan terbang dalam ruangan, tim Bayucaraka ITS mengandalkan pesawat BRB 29 miliknya. Lelaki yang akrab disapa Thoriq itu mengungkap, sempat terjadi kecelakaan pada mesin pesawat yang menyebabkan pesawat terjatuh. “Namun kami bersyukur pada akhirnya dapat meraih juara kedua untuk pertama kalinya di divisi ini,” ungkapnya.
Tak kalah bersaing, tim yang tergabung dalam divisi Technology Development juga berhasil meraih juara pada empat tema pengembangan. Pada tema Airframe Innovation yang mengutamakan inovasi pada badan pesawat, teknologi pendamping, serta materialnya, ITS berhasil meraih juara ketiga. Dengan inovasi yang diunggulkan adalah kemampuan pesawat untuk lepas landas secara vertikal.
Kemudian, pada tema Propulsion System Development atau inovasi yang berfokus pada mesin penggerak, ITS berhasil mengantongi juara pertama pada subtema Electronic Speed Controller dan juara ketiga pada subtema Prime Mover. Kedua subtema ini masing-masing berfokus pada pengembangan inovasi real time protection serta mesin penggerak pesawat.
Terakhir, tim Bayucaraka ITS yang andal dalam bidang wahana udara tanpa awak ini juga menorehkan prestasi dengan meraih juara ketiga pada subtema Ground Control Station. Dalam subtema ini, tim menonjolkan inovasi dalam pengembangan stasiun pemantauan, antena, dan pelacak antena yang sangat penting dalam operasi wahana udara tanpa awak.
Dengan meraih ketujuh penghargaan tersebut, ITS berhasil mengukuhkan diri di posisi tiga besar perolehan juara terbanyak dari total 104 tim yang berpartisipasi dalam KRTI 2023. Thoriq juga mengungkapkan rasa bangga dan syukurnya atas pencapaian ini. Terlebih lagi, prestasi ini menjadi lebih istimewa karena KRTI kali ini merupakan penyelenggaraan pertama secara luring setelah pandemi.
Tak luput, mahasiswa Departemen Teknik Transportasi Laut ITS ini berharap penuh agar tim Bayucaraka ITS terus mempertahankan semangatnya dalam mengembangkan minat di bidang unmanned aero vehicle (UAV). “Ke depannya, semoga tim Bayucaraka ITS dapat terus meraih banyak pencapaian baru serta meraih juara umum di KRTI tahun-tahun mendatang,” pungkasnya optimistis. (HUMAS ITS)
Reporter: Fathia Rahmanisa
Kampus ITS, Opini — 20 tahun telah berlalu sejak Tsunami Aceh 2004, tragedi yang meninggalkan luka mendalam sekaligus pelajaran
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) senantiasa menguatkan tekadnya untuk membentuk generasi muda yang prestatif
Kampus ITS, ITS News – Perayaan Natal merupakan momen istimewa bagi umat kristiani yang merayakan kelahiran Tuhan Yesus Kristus.
Kampus ITS, ITS News — Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menggelar pameran karya mahasiswa yang